Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tim Amerika Selatan Juara dan 9 Prediksi Lainnya

9 November 2022   11:23 Diperbarui: 9 November 2022   11:33 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tinggal hitungan hari bolamania di seluruh dunia akan memusatkan perhatian ke Qatar. Piala Dunia 2022 akan berlangsung dari 20 November hingga 18 Desember 2022 di Qatar, negara pertama di Tanah Jazirah yang dipilih untuk menjadi tuan rumah.

Tahun ini adalah penyelenggaraan Piala Dunia di luar benua Eropa dan Amerika. Dua negara yang pernah menjadi tuan rumah lainnya adalah Afrika Selatan tahun 2010 dan Korea- Jepang (tuan rumah bersama) tahun 2002.

Penyelenggaraan Piala Dunia di luar Eropa dan Amerika selalu menarik. Karena mitos telah muncul selama turnamen terbesar di dunia ini berlangsung. Yaitu, kalau Piala Dunia diselenggarakan di benua Eropa, maka yang akan menjadi juara adalah tim dari negara Eropa. Begitupun, kalau Piala Dunia diadakan di benua Amerika, maka yang meraih tropi juara adalah negara dari benua Amerika.

Menariknya Piala Dunia di dua negara di luar Eropa dan Amerika itu, yang menjadi juaranya bergantian. Tahun 2002 di Korea-Jepang juaranya Brasil (benua Amerika), dan 2010 di Afrika Selatan yang juara Spanyol (benua Eropa). Sehingga memprediksi siapa yang akan juara di Qatar menjadi 'gelap', karena belum ada polanya.

Selain memprediksi siapa yang bakal jadi juara Piala Dunia nanti, Theanalyst menulis 9 prediksi lain yang bakal terjadi di Piala Dunia 2022.

#1. Akan Ada Lebih Sedikit Penalti Dibandingkan Tahun 2018

Teknologi telah memasuki dunia olahraga, bahkan sampai 'turut campur' menentukan hasil pertandingan. Keberadaan VAR telah membantu keterbatasan wasit dalam memantau daerah krusial, kotak pinalti. Pemain-pemain bertipe aktor, yang sering berakting jatuh (diving), akan dibatasi aksinya. Kontroversi gol saat offside atau tidak pun akan terantisipasi.

#2 Posisi Grup Sangat Penting

Di antara 32 peserta Piala Dunia kali ini, Qatar adalah satu-satunya pendatang baru dan berada di Grup A bersama Ekuador, Belanda, dan Senegal. Setiap tim debutan selalu berharap lolos dari babak grup. Qatar tidak ingin bernasib sama dengan Afrika Selatan yang menjadi satu-satunya negara tuan rumah yang gagal lolos dari babak penyisihan grup.

 

Penting diketahui juga, sejak diperkenalkannya babak 16 besar di Piala Dunia FIFA 1986, yang jadi juaranya selalu tim yang menempati posisi teratas grupnya, alias juara grup.

#3 Untuk Inggris, Ini Perempat Final Terbaik

Dalam sejarahnya, Inggris selalu terheni di babak perempat final di Piala Dunia yang diadakan di luar dari Eropa. Di Meksiko 1970 dan 1986 mereka hanya sampai delapan besar. Sekarang, berada satu grup dengan Wales, Iran, dan Amerika Serikat, Inggris punya kesempatan terbaik bagi Inggris. Lolos dari grup B, sebagai juara grup, diprediksi Inggris akan melawan Belanda.

#4 Harry Kane Akan Menjadi Top Skorer Turnamen Inggris

Walaupun Inggris tidak akan menjadi juara dunia pada 2022, tetapi Harry Kane akan mengakhiri tahun ini sebagai pemain Inggris pencetak gol terbanyak di turnamen internasional, menyertai Gary Lineker dan Alan Shearer.

Kane telah mengikuti jejak Lineker dengan memenangkan Sepatu Emas Piala Dunia dengan mencetak enam gol, kemudian mencetak empat gol lagi di turnamen berikutnya. Kane Kembali mencetak gol di Euro 88. Semua itu berarti -- kecuali cedera -- kapten Kane akan mencetak setidaknya satu gol di Qatar dan dinobatkan sebagai Top Score.

#5 Messi dan/atau Ronaldo Mencetak Gol Knockout

Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo adalah pemain yang telah mendapatkan hampir semua yang diinginkan semua pemain. Mereka telah mencetak lebih dari 1.500 gol dalam kariernya. Tapi keduanya memiliki nasib buruk yang sama, tidak pernah mencetak gol di luar babak grup. Piala Dunia kali ini tentu saja jadi kesempatan terakhir bagi mereka untuk melakukannya. Bisakah mereka meniru pemain seperti Matt Upson, Harry Maguire dan Emile Heskey dengan mencetak gol di babak akhir Piala Dunia?

#6 Pemenang Sepatu Emas Akan Mencetak Tepat Enam Gol

Sampai saat ini gol terbanyak tercipta oleh pemain yang mendapat Sepatu Emas di ajang Piala Dunia adalah enam gol. Pemain beruntung itu adalah Mario Kempes, sepatu emas diraihnya di Piala Dunia 1978. Pemain lain yang meraih prestasi yang sama adalah James Rodriguez (Kolombia) di Piala Dunia 2014. Dengan maksimal tujuh pertandingan dalam format saat ini, memecahkan rekor enam gol tampaknya tidak mungkin terjadi.

#7 Permainan Belum Berakhir

Sepak bola terus berkembang dan tidak ada momen yang lebih baik untuk mengamati ini selain perhelatan Piala Dunia. Tahun 1958, Just Fontaine mencetak 13 gol tetapi hanya mampu mengantarkan negaranya, Prancis, berada di urutan ketiga. Sementara di 2010, Spanyol mencetak delapan gol dan menjadi juara. Ada yang melihat pergelaran Piala Dunia semakin tidak menarik, karena berkurangnya jumlah gol yang tercipta.

Tetapi mereka lupa di kurun waktu itu pergelaran Piala Dunia dirusak oleh banyaknya pelanggaran yang terjadi. Ambil contoh, pertandingan antara Meksiko dan Paraguay di Piala Dunia 1986. Dalam waktu kurang lebih 40 menit telah terjadi 78 pelanggaran, yang membuat Wasit (George Courtney) menjadi orang tersibuk di lapangan. Apakah itu hal yang baik? Tentu saja tidak!

#8. Kieran Trippier akan Menjadi Pemain Kunci Inggris

Inggris akan main pertama 21 November. Dan pemain diprediksi akan bersinar adalah Kieran Trippier, yang juga menyumbang satu-satunya gol tim di semifinal 2018. Sejak itu sampai sekarang Trippier bisa disebut pemain yang paling penting di Newcastle United. Taktis dan kreatif, dari pengalamannya bermain beberapa musim di Spanyol bersama Atletico Madrid. Trippier dikenal juga pemain yang tendangan bebas dan tendangan sudutnya berbahaya.

#9 Tim Amerika Selatan Akan Memenangkan Piala Dunia 2022

Sudah 20 tahun sejak Brasil asuhan Luiz Felipe Scolari memenangkan Piala Dunia. Sudah 36 tahun sejak Argentina asuhan Carlos Bilardo memenangkan Piala Dunia. Sudah 72 tahun sejak Uruguay asuhan Juan Lpez memenangkan Piala Dunia. Waktu yang lama untuk negara yang warganya menjadikan sepakbola seolah agama. Sejak kemenangan Spanyol di Afrika Selatan 2010 dan Jerman di Brasil 2014, Eropa sedang dalam rangkaian empat kemenangan Piala Dunia berturut-turut, yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Tetapi sekarang pemain-pemain asal Amerika Selatan bertebaran di klub-klub Eropa, khususnya yang berlaga di Liga Champions Eropa. Lihat saja tim Brasil. Dari 26 pemain yang sudah diumumkan, hanya 4 orang yang bermain di klub Amerika Selatan. Mereka adalah kiper Weverton (Palmeiras), Dani Alves (Pumas), Everton Ribiero (Flamengo), dan Pedro (Flamengo). Sisanya, 22 pemain, bermain di klub-klub Eropa.

Superkomputer kami memrediksi Tim Brasil sebagai favorit juara dan Argentina di urutan ketiga, dipisahkan oleh juara dunia Prancis.

#10 Untuk Seseorang, 2022 akan Menjadi Momen Terbaiknya

Sebagaimana perhelatan Piala Dunia sebelum-sebelumnya, di Piala Dunia 2022 pun akan ada pemain yang mengakhiri karirnya. Dan akan menjadikan setiap pertandingan di Piala Dunia 2022 ini menjadi pertandingan terbaiknya.

Seperti yang dilakukan oleh Oleg Salenko yang berusia 24 tahun ketika dia mencetak lima gol dan satu assist dalam penampilan terakhirnya di Piala Dunia 1994.

Atau Just Fontaine yang berusia 24 tahun ketika dia mencetak empat gol dalam penampilan terakhirnya di Piala Dunia pada tahun 1958.

Atau Tomas Brolin yang berusia 24 tahun ketika dia membuat dua assist dan mencetak gol di penampilan terakhirnya di Piala Dunia 1994.

Atau Andre Schrrle yang membantu gol kemenangan Piala Dunia di usia 23 tahun dalam penampilan terakhirnya di tahun 2014.

Atau Tosto yang bermain di final Piala Dunia 1970 yang legendaris pada usia 23 tahun dalam penampilan terakhirnya.

Atau Jack Wilshere yang baru berusia 22 tahun dalam penampilan terakhirnya di Piala Dunia 2014.

Atau Des Walker yang berusia 24 tahun dalam penampilan terakhirnya pada tahun 1990.

Atau David Platt yang berusia 24 tahun dalam penampilan terakhirnya pada tahun 1990.

Atau Adriano yang berusia 24 tahun pada penampilan terakhirnya di tahun 2006.

Atau Jean-Pierre Papin yang berusia 22 tahun pada penampilan terakhirnya pada 1986.

sumber: theanalystcom

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun