Yaitu tadi, bayar di atas, saat petugas memeriksa tiket. Jadi kami-kami ini langsung memberikan uang ke petugas, tentu di bawah harga tiket. Kami dan petugas TST lah, alias tahu sama tahu. Dan ini ada tekniknya, saya pun di ajarkan sama teman saya.
Jelas, uangnya masuk saku petugas tidak masuk ke kas PT. KAI. Dan hal ini rupanya yang bikin heran Jonan saat diangkat jadi Dirut KAI. Penumpang kereta api itu berjubel terus, apalagi saat Hari Raya, tapi kok merugi terus.
Terus terang saya beberapa kali bayar di atas, saat pulang ke Bandung dari Tasikmalaya. Bahkan pernah dari Magelang ke Bandung. Saya sih ga sedih hilang kesempatan bayar murah itu. Karena memang saya akui itu salah.
Sejak dilakukan perbaikan, PT. KAI tidak lagi merugi, tapi terus meraup laba. Bahkan Semester I tahun 2022 PT KAI berhasil membukukan laba bersih pada sebesar Rp 740 miliar. Angka tersebut tumbuh 254 persen dibanding Semester I 2021 yang tercatat rugi Rp 480 miliar.
Terima kasih PT. KAI. Betul-betul saya akui, kereta api adalah moda transportasi teraman, ternyaman dan terjamin ketepatan waktunya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H