Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Pengaruh Negatif Film Horor terhadap Anak-Anak

7 Agustus 2022   11:23 Diperbarui: 7 Agustus 2022   11:35 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sering terjadi ' pertengkaran' antara orangtua dengan anak-anak, terutama yang remaja atau menjelang remaja mengenai jenis film apa yang dibolehkan ditonton. 

Anak-anak, terutama yang sudah remaja, merasa mereka sudah memenuhi batas usia untuk menonton, sementara orangtua merasa harus melindungi mereka dari pengaruh negatif dari film. Dan, salah satu jenis film yang sering diperdebatkan antara orangtua dan anak adalah film horor.

Untuk film horor, orangtua memang harus berani melarang anak-anak mereka menontonnya. Berikut ini adalah beberapa hal yang akan membahayakan anak-anak jika menonton film horor.

#1 EFEK MENGERIKAN

Adegan-adegan mengerikan adalah bumbu utama dari film horor. Walaupun ada beberapa film yang dikategorikan horor tetapi tidak dominan adegan mengerikannya.

Adegan-adegan mengerikan yang ditayangkan di film horor; hantu-hantu berwajah buruk (seram), adegan kekerasan yang penuh dengan cipratan darah, adegan penyiksaan, dan adegan-adegan lain, tidak hanya membuat anak-anak gelisah saat menontonnya, tetapi akan berefek jangka panjang. Karena anak-anak memiliki memori mengingat yang kuat.

#2 KECEMASAN DAN PHOBIA

Penelitian menunjukkan bahwa perkembangan kognitif seseorang didasarkan pada cara memahami (melihat) apa yang terjadi di sekitarnya dan menyesuaikannya dengan pandangan dunia yang lebih luas. Pada anak-anak, perkembangan kognitifnya masih berkembang.

Saat orang dewasa menonton film yang menakutkan, maka ia akan tahu perbedaan antara fakta dan fiksi. Misalnya, monster itu tidak ada, atau alien itu tidak keluar dari perut manusia. Namun, tentu sulit bagi anak-anak untuk membuat perbedaan itu. Mereka bisa menganggap semua itu terjadi dalam kenyataan.

Apalagi kalau film horor itu mengambil materi mereka dari kehidupan nyata. Misalnya tentang pembunuh berantai, dengan jalinan cerita kehidupan sehari-hari, di sebuah kota misalnya. Anak-anak, yang belum bisa membedakan fakta dan fiksi, akan menganggap semua yang terjadi di dalam film terjadi juga di luar sana, dan kejahatannya dianggap nyata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun