Cacar monyet merupakan penyakit langka yang disebabkan oleh virus. Penderita cacar monyet banyak ditemukan di daerah Afrika, dan sekarang sudah menyebar ke berbagai negara.Â
Penderita cacar monyet akan mengalami gejala seperti flu, demam dan kedinginan, serta ruam yang bisa memakan waktu berminggu-minggu sebelum sembuh. Sampai saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan penyakit cacar monyet, biasanya itu hilang dengan sendirinya.
Cacar monyet ditemukan pada tahun 1958. Penyakit ini menyebar terutama melalui kontak manusia dengan hewan pengerat yang terinfeksi, tetapi kadang-kadang dapat menyebar melalui kontak kulit ke kulit dengan orang yang terinfeksi.Â
Ada dua jenis virus cacar monyet yang diketahui - satu yang berasal dari Afrika Tengah dan satu yang berasal dari Afrika Barat. Wabah yang terjadi saat ini (2022) disebabkan oleh virus yang berasal dari Afrika Barat.
Pada musim semi 2003, wabah cacar monyet pertama di luar Afrika terjadi di Amerika Serikat. Berawal dari pengiriman hewan yang terinfeksi dari Ghana yang diimpor ke Texas. Virus dari Ghana tersebut menginfeksi anjing padang rumput peliharaan, yang kemudian menginfeksi 47 orang di Midwest.
Setelah itu, virus yang dulunya hanya terbatas di lokasi tertentu kemudian menyebar ke seluruh dunia. Pada musim panas 2021, kasus cacar monyet ditemukan pada seorang penduduk AS yang telah melakukan perjalanan dari Nigeria ke Amerika Serikat. Kemudian, 2022 membawa wabah ke wilayah di luar Afrika, termasuk Eropa, Amerika, dan Australia.
Siapa yang akan terkena cacar monyet?
Siapapun bisa terkena cacar monyet. Di Afrika, kebanyakan kasus terjadi pada anak-anak di bawah 15 tahun. Di luar Afrika, penyakit ini umumnya menjangkiti para pria penyuka pria alias kaum gay.
Apa saja tanda dan gejala terkena cacar monyet?
Setelah terpapar, mungkin perlu beberapa hari hingga beberapa minggu sebelum Anda mengalami gejala. Tanda-tanda awal cacar monyet termasuk gejala seperti flu seperti:
- Demam.
- Panas dingin.
- Sakit kepala.
- Nyeri otot.
- Kelelahan.
Setelah beberapa hari, ruam sering berkembang. Ruam semula berupa benjolan berwarna merah, dan menyakitkan. Benjolan akan melepuh dan berisi nanah. Akhirnya, lepuh mengeras dan rontok --- seluruh proses bisa berlangsung dua hingga empat minggu.
Tidak semua orang dengan cacar monyet mengalami semua gejala di atas. Bahkan, dalam wabah yang terjadi saat ini (2022), banyak kasus yang tidak mengikuti pola gejala yang biasa.
Bagaimana cacar monyet menular?
Cacar monyet menular ketika Anda bersentuhan dengan hewan atau orang yang terinfeksi virus. Penularan dari hewan ke manusia terjadi melalui kulit yang rusak, seperti dari gigitan atau cakaran, atau melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau luka cacar dari hewan yang terinfeksi.
Cacar monyet dapat menyebar dari orang ke orang, tetapi lebih jarang terjadi. Penularan dari orang ke orang (penularan) terjadi ketika Anda bersentuhan dengan luka, koreng, tetesan pernapasan atau cairan mulut dari orang yang terinfeksi, biasanya melalui situasi yang intim seperti berpelukan, berciuman atau berhubungan seks. Belum diketahui apakah virus dapat menular melalui air mani atau cairan vagina.
Anda juga bisa terkena cacar monyet dengan bersentuhan dengan benda yang baru saja terkontaminasi seperti pakaian, tempat tidur, dan lainnya yang digunakan oleh orang atau hewan yang terinfeksi.
Apakah cacar monyet dapat disembuhkan?
Cacar monyet biasanya merupakan penyakit yang sembuh sendiri dengan gejala yang berlangsung dari dua hingga empat minggu. Kebanyakan orang dengan cacar monyet sembuh sendiri tanpa pengobatan.Â
Setelah diagnosis, dokter atau perawat akan memantau kondisi Anda dan mencoba meredakan gejala Anda, mencegah dehidrasi, dan memberi Anda antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri.
Saat ini tidak ada pengobatan antivirus yang disetujui untuk cacar monyet. Obat antivirus dapat membantu, tetapi belum dipelajari sebagai pengobatan untuk cacar monyet.
Bagaimana cara mencegah virus cacar monyet?
Pencegahan tergantung pada pengurangan kontak manusia dengan hewan yang terinfeksi dan membatasi penyebaran dari orang ke orang. Cara terbaik untuk membantu mencegah penyebaran virus cacar air adalah dengan:
- Hindari kontak dengan hewan yang terinfeksi.
- Hindari kontak dengan tempat tidur atau benda lain yang terkontaminasi virus.
- Masak dengan matang semua makanan yang mengandung daging atau bagian hewan.
- Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun.
- Hindari kontak dengan orang yang mungkin terinfeksi virus.
- Kenakan masker yang menutupi mulut dan hidung Anda saat berada di sekitar orang lain.
- Bersihkan dan lakukan disinfeksi pada permukaan yang sering disentuh.
- Gunakan alat pelindung diri (APD) saat merawat orang yang terinfeksi virus.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H