Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Marah akan Merusak Kesehatan Anda melalui 7 Cara

25 Juli 2022   13:28 Diperbarui: 25 Juli 2022   13:32 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu perasaan yang dimiliki setiap makhluk hidup termasuk manusia adalah marah. Rasa marah akan muncul saat sesuatu atau seseorang melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan Anda.

Marah dapat dirasakan oleh siapa pun dan merupakan reaksi normal terhadap suatu peristiwa. Namun, jika perasaan marah ini tidak dikendalikan, maka akan menjadi masalah antara Anda dengan orang-orang di sekitar Anda, juga bisa berakibat buruk untuk kesehatan Anda.

Rasa marah, jika dapat dikendalikan dengan cepat dan diungkapkan dengan cara yang baik bisa baik untuk kesehatan Anda. Bahkan, kemarahan dapat membantu beberapa orang berpikir lebih rasional. Namun sebaliknya, saat kemarahan tak tertahankan untuk waktu yang lama, dan kemudian meledak akan mendatangkan malapetaka pada tubuh Anda.

Berikut 7 risiko yang akan diterima tubuh jika Anda cenderung tidak bisa menahan marah.

1. Yang paling rusak secara fisik efek dari marah adalah kesehatan jantung Anda. "Dalam dua jam setelah ledakan kemarahan, kemungkinan terkena serangan jantung berlipat ganda," kata Chris Aiken, MD, seorang instruktur psikiatri klinis di Fakultas Kedokteran Universitas Wake Forest dan direktur Pusat Perawatan Mood di Winston-Salem, Karolina utara.

Faktanya, satu penelitian menemukan bahwa orang-orang dengan sifat mudah marah memiliki risiko dua kali lipat terkena penyakit koroner.

"Kemarahan konstruktif - jenis marah di mana Anda berbicara langsung kepada orang yang Anda marahi dan mengatasi frustrasi dengan cara pemecahan masalah - tidak terkait dengan penyakit jantung, dan sebenarnya merupakan emosi yang sangat normal dan sehat," kata Aiken.

2. Kemarahan meningkatkan risiko stroke Anda. Satu studi menemukan ada risiko tiga kali lebih tinggi mengalami stroke dari pembekuan darah ke otak atau pendarahan di dalam otak selama dua jam setelah ledakan kemarahan.

Kabar baiknya, "Untuk beralih ke kondisi positif, Anda harus terlebih dahulu mengidentifikasi pemicu marah Anda, dan mencari cara untuk mengubah respons Anda," kata Mary Fristad, PhD, seorang profesor psikiatri dan psikologi di Ohio State University.

3. Marah dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh Anda. Jika Anda marah sepanjang waktu, Anda mungkin akan lebih sering merasa sakit. Dalam sebuah penelitian, para ilmuwan Universitas Harvard menemukan bahwa pada orang sehat, sekadar mengingat pengalaman marah di masa lalu mereka akan menyebabkan penurunan enam jam tingkat antibodi imunoglobulin A, garis pertahanan pertama sel melawan infeksi.

Jika Anda adalah seseorang yang terbiasa marah, lindungi sistem kekebalan tubuh Anda dengan mengalihkan ke hal-hal positif. "Komunikasi yang intens, bersenda gurau (humor), atau mengubah cara berpikir dan menjauhi pemikiran hitam-putih, itu semua adalah cara yang baik untuk mengatasinya," kata Fristad.

4. Kemarahan dapat memperburuk kecemasan Anda. Jika Anda seorang pencemas, penting untuk dicatat bahwa kecemasan dan kemarahan dapat berjalan beriringan. Dalam sebuah penelitian yang hasilnya dipublikasikan dalam jurnal Cognitive Behavior Therapy, para peneliti menemukan bahwa kemarahan dapat memperburuk gangguan kecemasan umum (GAD), yaitu suatu kondisi yang ditandai dengan kekhawatiran berlebihan dan tak terkendali. Tidak hanya tingkat kemarahan yang lebih tinggi ditemukan pada orang dengan GAD, tetapi permusuhan juga rasa marah yang terinternalisasi dan tidak diungkapkan, berkontribusi besar terhadap keparahan gejala GAD.

5. Kemarahan juga terkait dengan depresi. Sejumlah penelitian telah menghubungkan depresi dengan agresi dan ledakan kemarahan, terutama pada pria. "Dalam depresi, kemarahan pasif - di mana Anda memendamnya dan tidak pernah mengambil tindakan - adalah hal biasa," kata Aiken.

Nasihatnya yang penting untuk seseorang yang berjuang dengan depresi bercampur amarah adalah menyibukkan diri dan berhenti berpikir terlalu banyak.

"Aktivitas apa pun yang sepenuhnya menyerap Anda adalah obat yang baik untuk kemarahan, seperti golf, menjahit, bersepeda," katanya. "Itu akan cenderung mengisi pikiran kita sepenuhnya, sehingga tidak ada ruang tersisa untuk kemarahan."

6. Permusuhan dapat melukai paru-paru Anda. Sekelompok ilmuwan Universitas Harvard mempelajari 670 pria selama delapan tahun menggunakan metode penilaian skala permusuhan untuk mengukur tingkat kemarahan dan menilai setiap perubahan dalam fungsi paru-paru mereka. Pria dengan peringkat permusuhan tertinggi memiliki kapasitas paru-paru yang jauh lebih buruk, yang akan meningkatkan risiko masalah pernapasan. Para peneliti berteori bahwa peningkatan hormon stres, yang berhubungan dengan perasaan marah, menciptakan peradangan di saluran udara.

7. Kemarahan dapat mempersingkat hidup Anda. "Stres sangat erat kaitannya dengan kesehatan umum. Jika Anda stres dan marah, itu akan memperpendek umur Anda," kata Fristad. Sebuah studi Universitas Michigan yang dilakukan selama 17 tahun menemukan bahwa pasangan yang menahan amarah memiliki rentang hidup yang lebih pendek daripada mereka yang siap mengatakan ketika mereka marah.

Jika Anda bukan orang yang nyaman menunjukkan emosi negatif, maka berlatihlah dengan terapis atau berlatih sendiri agar lebih ekspresif. "Belajar mengekspresikan kemarahan dengan cara yang tepat sebenarnya adalah penyaluran kemarahan yang sehat," kata Fristad. "Jika seseorang melanggar hak Anda, Anda harus memberi tahu mereka. Langsung beri tahu orang-orang apa yang membuat Anda marah, dan apa yang Anda butuhkan," katanya.

Mengerikan sekali, kan?

Rasa marah memang dimiliki setiap orang, dan tidak bisa dihilangkan. Dari pemaparan di atas, yang paling penting adalah pengendalian diri saat marah.

Rasulullah Saw sudah memberi nasihat sejak 15 abad yang lalu. Pendek saja nasihat beliau, "Jangan kamu marah, maka kamu akan masuk Surga." (HR Ath-Thabrani).

Selain akan meraih surga kelak, kalau mampu mengendalikan rasa marah, maka surga dunia pun akan dinikmati, dengan kenikmatan memiliki tubuh yang sehat.

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun