Tulisan ini sebenarnya bisa dikatakan lanjutan tulisan saya sebelumnya yang berjudul 'Visi Harian Seorang Muslim'.
Setiap pagi Rasulullah Saw berdoa, "Ya Allah, sungguh aku memohon kepada Engkau; ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amal yang diterima." (HR. Ibnu Majah).
Rasulullah Saw memohon kepada Allah Swt tiga hal, yaitu
Rezeki yang baik, dan
Amal yang diterima.
Permohonan Rasulullah Saw tersebut secara tidak langsung menunjukkan bahwa ketiga hal di atas harus menjadi perhatian bagi kita, selaku umatnya, setiap hari.
Mengapa setiap hari?
Ya, karena Rasulullah pun berdoanya setiap pagi.
Nah, jadi idealnya tiga hal tersebut (ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amal yang diterima) menjadi target yang menyertai semua aktivitas kita sehari-hari, yang kemudian kita evaluasi (muhasabah) di malam hari, sesaat sebelum kita tidur.
Baca juga: Rahasia Sedekah#1 Ilmu yang bermanfaat
Hendaknya setiap pagi, sebelum beraktivitas keluar rumah, apakah hendak bekerja, kuliah/sekolah, atau apa pun, kita menargetkan ada tambahan ilmu yang bermanfaat. Â Ilmu apa pun, tidak mesti ilmu agama (syariat). Bukan pula ilmu itu yang bersifat pengetahuan (teoritis) tetapi juga berupa keahlian (skill). Tidak perlu yang rumit, yang sederhana pun bisa.
Idealnya targetnya lebih spesifik, ilmu apa yang ingin Anda ketahui atau kuasai hari ini.
Sekarang, untuk menambah pengetahuan ataupun skill sangat mudah. Contoh yang paling sederhana adalah Youtube. Anda menghadapi satu masalah, ketik saja permasalahan Anda di kotak pencarian Youtube, maka dalam beberapa detik puluhan video muncul untuk dipilih. Begitupun saat Anda ingin mengetahui sesuatu, lakukan hal yang sama.
Misalnya, Anda kesulitan menyambung pipa PVC (paralon) dan ingin mengtahui caranya. Maka, dengan mencarinya, cara menyambung pipa PVC dapat Anda pelajari di video Youtube.
Anda mempelajari dan kemudian bisa mengedit poto/gambar di aplikasi Canva. Itu pun tambahan ilmu.
Anda ingin mempelajari teknis menulis esai, lalu Anda searching di Google dan/atau di Youtube, maka itu pun termasuk menambah ilmu.
Siapa pun Anda, tidak mesti pelajar/mahasiswa, di setiap harinya harus ada keinginan bertambah ilmu atau skill.
#2 Rezeki yang baik
Dengan berdoa memohon rezeki yang baik di awal hari, seolah-olah Anda berjanji/bertekad untuk tidak melakukan hal-hal yang melanggar aturan. Baik aturan agama (syariat) maupun aturan umum. Sehingga apa yang Anda hasilkan (rezeki) adalah sesuatu yang baik.
Anda seorang pekerja (negeri atau swasta), bertekad bahwa hari ini tidak akan melanggar aturan kantor seperti bolos, masuk siang, pulang duluan, istirahat melebihi ketentuan, dan lain sebagainya, sehingga gaji (rezeki) Anda baik.
Anda seorang pedagang, bertekad bahwa hari ini tidak akan menipu pembeli, tidak menaikkan harga semena-mena, tidak menimbun barang, dan lain-lain. Sehingga keuntungan Anda menjad rezeki yang baik.
Anda seorang pengusaha/pebisnis, bertekad tidak merugikan karyawan, memenuhi perjanjian kerjasama, berlaku jujur pada customer ataupun supplier, dan lain sebagainya.
Output yang baik hanya akan didapat dari proses yang baik.
Rezeki yang baik hanya akan didapat dari cara-cara yang baik pula.
#3 Amal yang diterima
 Kebahagiaan yang hakiki adalah nanti di hari kemudian, saat Allah Swt memasukkan ke surga. Memang masuk tidaknya kita ke surga karena kehendak-Nya. Namun, dengan memiliki pahala yang banyak maka peluang Dia memasukkan kita ke surga semakin besar.
Pahala yang kelak kita bawa adalah hasil dari ibadah-ibadah atau amal saleh yang kita lakukan selama hidup di dunia. Dan suatu ibadah atau amal saleh akan menghasilkan pahala, apabila ibadah atau amal saleh itu diterima atau dinilai sebagai ibadah oleh Allah Swt.
Ada 2 syarat supaya amal yang kita lakukan diterima sebagai ibadah, yaitu hati kita ikhlas mengerjakannya dan mengikuti cara Rasulullah dalam pelaksanaan teknisnya.
Setiap hari kita memohon amal yang diterima, maksudnya kita menjaga supaya amal yang kita lakukan sehari itu memenuhi 2 syarat di atas. Kita selalu menjaga keikhlasan dan menjaga pula supaya dalam pelaksanaannya tidak menyimpang dari yang dicontohkan Rasulullah.
# Evaluasi (muhasabah)
Sudah menjadi suatu keharusan, dalam hal apa pun, untuk mengukur pencapaian target kita melakukan evaluasi. Begitupun terhadap tiga target (keinginan) yang kita tekadkan di setiap awal hari.
Di akhir hari (menjelang tidur), kita bisa mengevaluasi, apakah ada penambahan ilmu hari ini? Adakah pengetahuan baru yang kemarin-kemarin tidak tahu? Adakah wawasan Anda bertambah tentang suatu hal?
Bersyukurlah; kalau hari ini Anda bisa membuat video pendek, Anda bisa melepas kran air yang patah, Anda jadi tahu cara menulis esai, dan sebagainya. Bersyukurlah sekecil apa pun penambahan ilmu Anda.
Bersyukurlah; jika Anda hari ini tidak melanggar aturan perusahaan/kantor, jika Anda menjalin hubungan yang baik dengan relasi (customer atau supplier), atau apa pun.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H