Hari ini kita, kaum Muslimin, patut bersyukur dan berbahagia karena masih diberi usia oleh Allah Swt, sehingga berkesempatan menjalani bulan Zulhijah tahun ini. Setidaknya kita bisa memanfaatkan 10 hari pertamanya dengan banyak ibadah.
Memasuki bulan Zulhijah selayaknya disambut penuh antusias oleh kaum Muslimin. Bahkan seharusnya melebihi saat menyambut bulan Ramadan atau lebaran (idul fitri).
Mengapa?
Pertama, 10 hari pertama di bulan Zulhijah adalah hari-hari yang dimuliakan dengan disebutkan sebagai sumpah oleh Allah Swt di surat Al-Fajr. Di awal surat Al-Fajr, Allah Swt bersumpah dengan 5 makhluk, satu diantaranya dengan malam yang sepuluh.
Allah Swt berfirman,
"Demi fajar, Dan malam yang sepuluh, Dan yang genap dan yang ganjil, Dan malam bila berlalu." (QS. Al-Fajr: 1-4)
Para ulama tafsir seperti, Ibnu Abbas, Ibnu Zubair, Mujahid, As-Sudy, dan Al-Kalby, menafsirkan maksud malam yang sepuluh di ayat di atas adalah sepuluh hari pertama bulan Zulhijah.
Kedua, ibadah di 10 hari pertama bulan Zulhijah lebih baik dari jihad di jalan Allah.
Dalam sebuah hadis, Ibnu Abbas ra berkata, Rasulullah saw. bersabda,
"Tiada hari di mana amal salih lebih dicintai Allah melebihi hari-hari ini --yaitu sepuluh hari pertama zulhijah." Sahabat bertanya, "Ya Rasulallah, tidak juga jika dibandingkan dengan jihad di jalan Allah?" Rasulullah menjawab, "Tidak juga dengan jihad, kecuali seorang yang berjihad dengan jiwa dan hartanya serta tidak kembali (gugur sebagai syahid)." (HR Bukhari)
Lalu, ibadah apa saja yang sebaiknya dilakukan di 10 hari pertama bulan Zulhijah?
#1 Memperbanyak zikir dengan membaca Tahlil, Takbir, dan Tahmid
Dari Ibnu Abbas berkata, Rasulullah Saw bersabda, "Tiada hari-hari di mana amal salih paling utama di sisi Allah dan paling dicintai-Nya melebihi sepuluh hari pertama Zulhijah. Perbanyaklah pada hari itu dengan Tahlil, Takbir dan Tahmid." (HR Ahmad dan Al-Baihaqi)
Di Riwayat yang lain, Imam al-Bukhari berkata, "Ibnu Umar dan Abu Hurairah pada hari sepuluh pertama Zulhijjah pergi ke pasar kemudian bertakbir, dan manusia mengikuti takbir keduanya."
#2 Puasa sunah, terutama di hari 'Arafah
Dari Abu Qatadah ra berkata, Rasulullah Saw ditanya tentang puasa hari 'Arafah. Rasulullah Saw menjawab, "Menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang." (HR Muslim).
Hari 'Arafah jatuh pada tanggal 9 Zulhijah, atau sehari sebelum hari raya Idul Adha.
#3 Salat Idul Adha
Allah Swt berfirman di surat Al-Kautsar ayat 2,
"Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu dan berkorbanlah."
Beberapa ahli tafsir, seperti Ar-Rabi', mengatakan bahwa yang dimaksud salat di ayat tersebut adalah salat Idul Adha.
Saking besarnya pahala salat Idul Adha ini, Wanita yang sedang haid pun dianjurkan datang untuk mendengarkan khutbah. Sebagaimana dijelaskan di hadis berikut,
"Ummi 'Athiyah berkata, "Kami diperintahkan agar wanita yang bersih dan yang sedang haid keluar pada dua hari raya, hadir menyaksikan kebaikan dan khutbah umat Islam dan orang yang berhaidh harus menjauhi musholla." (Muttafaq 'alaihi)
#4 Memotong hewan qurban
Dalil perintah memotong hewan qurban, pertama, firman Allah Swt di surat Al-Kautsar ayat 2,
"Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu dan berkorbanlah."
Kedua, hadis yang diriwayatkan Ahmad dan Ibnu Majah. "Dari Abu Hurairah, "Rasulullah Saw telah bersabda, 'Barangsiapa yang mempunyai kemampuan, tetapi ia tidak berkurban maka janganlah ia mendekati (menghampiri) tempat salat kami'."
Di hadis lain, yang diriwatarkan oleh Abu Dawud, Rasulullah Saw bersabda,
"Hai manusia, sesungguhnya atas tiap-tiap ahli rumah pada tiap-tiap tahun disunatkan berkurban."
Demikian, semoga pemaparan di atas menambah semangat untuk mengisi 10 hari pertama di bulan Zuhijah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H