Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Boleh Pamer asal Jangan Berlebihan dan Jangan dari Hutang

22 Juni 2022   06:00 Diperbarui: 22 Juni 2022   06:18 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pamer kemewahan/diolah penulis dari www.syte.ai dan www.liveabout.com

Ayat di atas pun diawali dengan kalimat perintah. Artinya, berpakaian, makan dan minum itu tidak dilarang, yang dilarang itu berlebih-lebihannya.

Rasulullah Saw dalam sebuah hadis lebih menjelaskan. Beliau bersabda,

"Makanlah, minumlah, bersedekahlah, dan berpakaianlah tanpa ada kesombongan dan pemborosan, karena sesungguhnya Allah ingin agar jejak nikmatNya terlihat pada diri hambaNya." (HR. Ahmad) (Ad-Durar al -Mantsur/3/443)

Allah Swt ingin nikmat yang Dia berikan dapat terlihat dirasakan oleh hambaNya. Jadi, memakai pakaian yang bagus-bagus itu boleh, makan yang enak-enak itu boleh, asal jangan saat memakainya pakaian indah atau makan makanan yang enak itu tidak timbul sifat sombong dan juga tidak boros (berlebihan).

Diperkuat lagi dengan,

"Makanlah apa yang kamu inginkan, minumlah apa yang kamu inginkan dan pakailah apa yang kamu inginkan, selama tidak ada pada dirimu dua hal, berlebih-lebihan atau kesombongan." (HR. Ibnu Abi Syaibah)

Termasuk tindakan berlebih-lebihan adalah mengkonsumsi sesuatu yang halal, tetapi melebihi kebutuhan. Az-Zajjaj berkata, "Janganlah kalian memasukkan sesuatu yang halal melebihi kebutuhan."

Juga termasuk memakai pakaian yang terlalu mewah. Terutama saat pakaian itu dikenakan untuk menaikkan prestise atau popularitas. Rasulullah Saw bersabda,

"Barangsiapa mengenakan pakaian popularitas di dunia, Allah akan memakaikan untuknya pakaian kehinaan pada hari kiamat. Kemudian Ia aka menyalakan api neraka pada pakaian tersebut." (HR. Ibnu Majah)

Sebenarnya tanpa dalil-dalil di atas pun, perilaku pamer, karena sombong, ingin naik prestise, atau ingin dianggap 'hebat' adalah perilaku yang salah, bahkan termasuk salah satu penyakit mental.

Maraknya berita tentang nasabah yang terjerat pinjaman online sampai harus membayar berkali-kali lipat dari yang dipinjam, bisa jadi karena efek dari perilaku konsumtif dan budaya pamer. Yang lebih ngeri lagi, saat berhutang tidak bisa lagi, maka larinya ke tindakan kriminal; mencuri, mencopet, membegal, atau merampok, untuk memenuhi keinginan konsumtifnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun