Rasululah Saw menjanjikan, kita tidak akan mengalami hal buruk saat kematian datang, selama kita rajin bersedekah.
Menghilangkan Sifat Sombong
Dalam sebuah hadis Rasulullah mengartikan sombong dengan menolak kebenaran dan merendahkan orang lain. Dengan bersedekah sifat empati kita tumbuh, kepedulian kita kepada sesama bertambah, sehingga tidak akan ada sedikitpun dalam diri kita sifat tidak peduli dan merendahkan orang lain.
Sedekah menekan keinginan kita untuk menjadi orang yang paling. Paling kaya, paling hebat, pintar, dan paling benar. Sehingga dalam melihat satu permasalahan kita tidak memakai kebenaran versi kita, tetapi kebenaran yang memang diakui secara umum.
Menghilangkan Kefakiran
Secara sekilas sepertinya keutamaan sedekah yang ini bertolak belakang. Sedekah teknisnya kan memberikan sebagian harta kita, jelas harta kita akan berkurang. Sehingga semakin banyak sedekah akan semakin banyak harta kita yang dikeluarkan, dan itu akan membuat kita fakir (miskin).
Tentu Allah Swt, melalui Rasulullah, punya perhitungan sendiri. Selain terbukti secara realita tidak terbukti ada orang yang rajin dan banyak bersedekah lalu jatuh miskin, juga fakir di sini adalah fakir nanti di yaumil akhir.
Harta yang kita sedekahkan tidak hilang, tetapi kita kirim duluan ke akhirat, dan kelak akan menyelamatkan kita.
Menghilangkan Sikap Berbangga pada Diri Sendiri
Sedekah memaksa kita mempergunakan harta untuk hal-hal yang bermanfaat, sekaligus mencegah kita menggunakan harta untuk sesuatu yang bersifat hura-hura.
Saat ini untuk bersedekah banyak cara dilakukan. Kemajuan teknologi membuka peluang yang sangat luas untuk kita bersedekah. Tawaran-tawaran untuk bersedekah dari Yayasan atau Lembaga sosial hampir setiap hari kita dapat melalui pesan di WA. Kita tinggal memilih mau sedekah ke mana.