Sedangkan melalui surat Luqman ayat 14, Allah Swt mengingatkan kepada kita tentang kesulitan yang dirasakan orangtua sejak mengandung sampai membesarkan kita. Sehingga kita lebih termotivasi untuk membalas kebaikan mereka.
Selain sebagai Hablum minannas yang utama dan pertama, Birrul walidain pun menjadi patokan kualitas Hablum minannas kita dengan orang lain. Jelek Hablum minannas kita dengan orangtua, dapat dipastikan jelek pula Hablum minannas kita degan yang lain.
Bahkan Birrul walidain pun sangat berpengaruh pada kualitas Hablum minallah atau hubungan kita dengan Allah Swt. Rasulullah Saw bersabda,
"Ridhallahi fii ridhal walidaini, wa sukhthullah fii sukhthul walidain".
(Rido Allah Swt bergantung dari rido kedua orangtua, dan kemurkaan Allah Swt bergantung dari kemurkaan kedua orangtua). (HR. Tirmidzi, Ibnu Hiban, Hakim)
Jadi, sikap Allah Swt kepada kita, karena Hablum minallah kita, sangat dipengaruhi oleh sikap kedua orangtua kita kepada kita (Hablum minannas). Oleh karenanya, Hablum minannas kita kepada orang tua-dengan Birrul walidain-harus benar-benar dijaga.
Kalau sekadar bilang 'ah' saja dilarang keras oleh Allah Swt, apalagi berbuat lebih dari itu. Oleh karenanya, sangat miris saat membaca berita ada anak yang memperkarakan ibunya, atau bahkan membunuhnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H