Perkataan, atau tulisan, sesuatu yang penting dijaga untuk memelihara hubungan baik dengan sesama, sehingga tepat kalau menjaga lisan (tulisan) menjadi salah satu basis dalam menjaga Hablum minannas.
Jangan Menyakiti Tetangga
Sebagai makhluk sosial yang memerlukan pertolongan orang lain, maka tetanggalah yang pertamakali akan kita mintai tolong. Sehingga tidak heran kalau ada istilah 'tetangga adalah saudara dekat kita'.
Mereka bukan saudara kandung kita, tetapi merekalah yang akan datang pertama saat kita membutuhkan pertolongan. Dengan catatan, hubungan kita baik dengan mereka. Oleh karenanya, teks hadis di atas bukan 'menghormati tetangga', melainkan 'jangan menyakiti tetangga'. Karena memiliki tetangga yang membenci kita, karena kita menyakiti mereka, sama saja dengan memiliki kehidupan yang sempit dan tidak aman.
Hubungan baik dengan tetangga adalah basis kedua dalam menjaga Hablum minannas.
Memuliakan Tamu
Kenapa kita harus memuliakan tamu?
Imam al-Ghazali dalam kitabnya, Ihya Ulumuddin, menulis bahwa manusia diciptakan Allah Swt sebagai makhluk yang tidak berdiri sendiri. Takdirnya manusia adalah makhluk berkelompok. Oleh karenanya, manusia membutuhkan makhluk sejenis, baik untuk berkumpul maupun bertukar kebutuhan. Dan sebagai pintu awal untuk itu adalah bertamu atau menerima tamu.
Memuliakan tamu bisa diartikan juga kita harus senang saat kedatangan tamu, karena Rasulullah Saw pernah bersabda,
"Apabila seorang tamu masuk ke rumah seorang mukmin, maka masuk pula bersama tamu itu seribu rahmah dan seribu berkah. Allah akan menulis untuk pemilik rumah itu pada setiap suap makanan yang dimakan oleh tamunya seperti pahala haji dan umrah." (HR. Dailami)
Memuliakan tamu adalah upaya menjaga hubungan baik dengan orang-orang yang jauh dari kita, sehingga ia pun merupakan basis dalam Hablum minannas.