Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Wafatnya Abu Thalib

13 April 2022   13:09 Diperbarui: 13 April 2022   13:20 1037
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi wafatnya Abu Thalib/islampos

"Wahai Abdu Manaf, apakah engkau akan meninggalkan agama nenek moyangmu? Apakah engkau membenci agama ayahmu, Abdul Muthalib?" teriak Abu Jahal bin Hisyam.

Rupanya Abu Jahal dan Abdullah bin Abu Umayyah saat itu juga ada di sisi Abu Thalib. Mereka berada di sana karena merasa khawatir dengan kematian Abu Thalib. Mereka merasa urusan dengan Rasulullah belum selesai sementara Abu Thalib meninggal. Mereka tidak ingin bangsa Arab menilai bahwa mereka baru berani dengan Rasulullah setelah pamannya meninggal dunia.

Mereka tidak rido di akhir hayatnya Abu Thalib menjadi pengikut Rasulullah, oleh karenanya setiap Rasulullah Saw meminta Abu Thalib mengucapkan 'Laa ilaha illallah', mereka akan berteriak seperti yang diteriakkan Abu Jahal, "Wahai Abdu Manaf, apakah engkau akan meninggalkan agama nenek moyangmu? Apakah engkau membenci agama ayahmu, Abdul Muthalib?"

Begitu terus antara Rasulullah Saw dengan Abu Jahal dan Abdullah bin Abu Umayyah. Mereka saling mempengaruihi Abu Thalib, yang terbujur kaku di tempat tidur.

Kegamangan terlihat di wajah Abu Thalib, lidahnya yang kelu tidak dapat berbicara lancar, walaupun sebenarnya bisa kalau hanya untuk mengatakan 'Laa ilaha illallah'. Namun tatapan Abu Jahal dan Abdullah bin Abu Umayyah yang tajam seolah memaksa lidahnya untuk tidak bergerak.

Sampai akhirnya tiba, Abu Thalib menemui ajalnya, tanpa sepatah kata pun keluar dari mulutnya. Kesedihan pun menyergap Rasulullah Saw sementara Abu Jahal dan Abdullah bin Abu Umayyah tersenyum senang.

Karena dilanda kesedihan ditinggal oleh sang paman dan kekecewaan karena kematiannya tidak khusnul khatimah, Rasulullah Saw berkata lirih, "Aku akan memintakan ampun untuknya."

Namun, Allah Swt menegur langsung Rasulullah Saw atas apa yang diucapkannya. Allah Swt berfirman,

"Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat(nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahanam."

Rasulullah Saw pun tertunduk menerima ketetapan-Nya.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun