"Nah, itu. Kalau pasukan Quraisy dibantu oleh pasukan iblis yang menyamar jadi pasukan Suraqah bin Malik, maka pasukan Muslim pun ditolong oleh Allah Swt dengan diturunkanNya pasukan malaikat, yang jumlahnya sangat banyak," jelas kakek.
Ahmad dan Umar semakin larut dengan cerita perang Badar. Mereka terdiam, bahkan mulut Umar sampai terbuka.
"Tapi berbeda dengan pasukan iblis," lanjut kakek. "Pasukan malaikat ini tidak menyamar menjadi pasukan perang. mereka tetap jadi malaikat dan tidak terlihat oleh pasukan Muslim dan pasukan Quraisy. Mereka hanya terlihat oleh pasukan iblis, karena sama-sama makhluk gaib.
"Kemudian saat melihat pasukan malaikat yang berbondong-bondong turun dari langit, iblis yang menyamar jadi Suraqah bin Malik menjadi ketakutan. Dia kemudian membawa pasukannya melarikan diri, mundur dari barisan pasukan Quraisy. Tentang ini diterangkan di ayat 48 yang tadi dibaca Ahmad. Silahkan Ahmad, lanjutkan baca terjemahnya ayat ke 48 tadi."
Ahmad kembali membuka halaman yang ada ayat 48 surat al-Anfal.
"... Maka ketika kedua pasukan itu telah saling melihat atau berhadapan, setan balik ke belakang seraya berkata, 'Sesungguhnya aku berlepas diri dari kalian, aku dapat melihat apa yang kalian tidak lihat, sesungguhnya aku takut pada Allah'. Allah sangat keras siksa-Nya."
"Nah, itu, kan. Pasukan setan itu lari tunggang langgang melihat pasukan malaikat. Saat orang-orang Quraisy berteriak, bertanya mengapa mereka lari, setan-setan itu menjawab, bahwa mereka melihat sesuatu yang tidak dilihat oleh pasukan Quraisy, yaitu pasukan malaikat."
"Kemudian bagaimana, kek, setelah pasukan setan kabur?"
"Ya, akhirnya peperangan dimenangkan oleh pasukan Muslim. Karena bagaimanapun kebenaran pasti akan menang."
*****
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H