Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Amalan Spesial Bilal

8 April 2022   08:26 Diperbarui: 8 April 2022   08:32 1198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Bilal bin Rabbah (Dok. Okezone.com)

Suatu hari Rasulullah Saw memanggil Bilal bin Rabbah. Setelah Bilal ada di hadapannya, beliau berkata, "Wahai Bilal, gerangan amalan apakah yang kau kerjakan sehingga dalam mimpiku aku mendengar suara terompahmu di surga?"

Sejenak Bilal bin Rabbah diam, perasaannya ibadah yang lakukan sama dengan ibadahnya sahabat-sahabat Rasulullah yang lain, bahkan mungkin lebih banyak ibadahnya para sahabat mengingat dirinya hanya seorang mantan budak, yang punya banyak keterbatasan. Jauh kalau dibandingkan Abu Bakar ash-Shiddiq, Umar bin Khaththab, Utsman bin Affan, Abdurrahman bin 'Auf, atau yang lainnya.

Namun, Bilal bin Rabbah teringat akan kebiasaannya, maka kemudian dia menjawab. "Aku tidak pernah berwudlu sekalipun kecuali kemudian aku iringi dengan salat 2 rakaat."

Rasulullah Saw tersenyum dan mengangguk mendengar jawaban Bilal bin Rabbah. Beliau seolah membenarkan jawaban Bilal terhadap pertanyaan yang beliau ajukan. Seolah Beliau membenarkan bahwa kebiasaan Bilal bin Rabbah, salat dua rakaat setiap setelah berwudu, itu yang membawanya ke surga.

Walaupun hanya sebuah mimpi, dan Bilal pun masih hidup, tetapi siapa yang akan meragukan kebenaran dari mimpi seorang Rasulullah?

Lalu, Apa yang istimewa dari cerita di atas?

Amalan spesial!

Bilal bin Rabah saat ditanya Rasulullah Saw kenapa tidak menjawab selalu salat malam (tahajud), selalu tilawah (membaca Al-Quran), atau berjihad?

Karena semua amalan tersebut sama juga dilakukan oleh para sahabat yang lain. Sehingga kemudian Bilal bin Rabbah menjawab dengan yang lain, dengan sesuatu yang spesial, dengan sesuatu yang hanya dia yang mengerjakan, yaitu salat dua rakaat setelah wudu.

Amalan sederhana itu telah menjadi perantara Bilal bin Rabbah masuk surga, karena walaupun sederhana, tetapi karena dilakukan rutin dan konsisten (istiqomah) serta dilandasi semangat taqorrub ilallah (mendekat kepada Allah Swt).

Kalau kita mau membuka kitab-kitab hadis, di sana banyak dijelaskan tentang macam-macam amalan sunnah yang dapat kita kerjakan. Sekiranya kita dapat memilih salah satu dari amalan sunnah itu dan kita mengerjakannya secara rutin dan konsisten (istiqomah) serta dilandasi semangat taqorrub ilallah, tidak mustahil amalan tersebut akan membawa kita masuk surga, sebagaimana halnya Bilal bin Rabbah.

Ramadan adalah momen tepat untuk memulai merutinkan satu amalan sunnah. Pertama, karena kondisi ruhiyah kita sedang tinggi. Semangat untuk beribadah di bulan ini sangat besar. Maka kita harus memanfaatkan itu untuk mengerjakan amalan sunnah.

Kedua, disebutkan dalam sebuah keterangan bahwa di bulan Ramadan apabila mengerjakan amalan sunnah pahalanya dinilai sama dengan amalan wajib di bulan lain. Maka, ini pun waktu yang tepat untuk melaksanakan amalan sunnah. Selain untuk memulai merutinkan, juga untuk menuai pahala sebanyak-banyaknya.

Ketiga, kalau kita melaksanakan amalan sunnah setiap hari dengan waktu yang cukup Panjang (sebulan Ramadan), maka itu cukup untuk menjadikannya menjadi habit (kebiasaan). Dan keempat, dengan mengerjakan amalan sunnah kita secara otomatis mengurangi waktu luang kita, dimana terkadang waktu luang itu gunakan untuk hal-hal yang tidak ada manfaatnya.

Semoga kita diberi kekuatan untuk bisa konsisten melaksanakan amalan sunnah dan semoga itu menjadi habit, sehingga terus kita laksanakan setiap hari, selama hidup kita. Kita berharap seperti Bilal bin Rabbah, bisa masuk surga dengan amalam spesial.

Wallahu'alam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun