Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

4 Hal Harus Dipersiapkan agar Puasa Tidak Sekadar Lapar

28 Maret 2022   09:57 Diperbarui: 28 Maret 2022   10:00 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau kita memberikan permen dan cincin berlian ke anak kita, yang masih balita, dan meminta ia untuk memilih salah satunya, kira-kira apa yang akan anak kita pilih?

Jelas! Dia akan memilih permen dan mengabaikan cincin berlian. Padahal cincin berlian harganya mungkin beribu kali lipat dari harga permen.

Lalu, kenapa anak kita tidak memilih cincin berlian?

Karena dia tidak tahu harga atau nilai dari cincin berlian itu.

Ketika kita mendengar atau membaca kisah bahwa Rasulullah Saw dan para sahabatnya bersedih saat Ramadan berakhir, kita pun heran dan bertanya, 'mengapa?' Karena, pada umumnya, kita justru senang saat ibadah puasa berakhir.

Itu karena kita tidak tahu apa nilai atau yang terdapat di dalam bulan Ramadan. Sama seperti anak kita tidak tahu nilai cincin berlian. Padahal, kalau kita tahu keutamaan Ramadan, maka kita akan menginginkannya sepanjang tahun. Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah Saw di hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas.

"Sekiranya umatku ini mengetahui apa-apa (kebaikan) di dalam bulan Ramadan, niscaya mereka menginginkan agar tahun semuanya itu menjadi Ramadan."

Bahkan di hadis yang lain, Rasulullah Saw bersabda bawa jika malam terakhir bulan Ramadan tiba, maka menangislah langit, bumi, dan para malaikat karena musibah yang menimpa umat Muhammad.

Saat ditanya musibah apa yang dimaksud, beliau menjawab,

"Perginya bulan Ramadan, karena di bulan Ramadan itu semua doa diijabah, semua sedekah diterima, semua kebaikan dilipatgandakan pahalanya dan siksa ditolak (dihentikan)." (diriwayatkan dari Jabir)

Kurang dari sepuluh hari lagi kita akan memasuki bulan Ramadan. Dan supaya kita bisa menyikapi Ramadan seperti Rasulullah dan para sahabatnya, maka kita perlu melakukan persiapan secara khusus. Sehingga kita bisa memanfaatkan kebaikan yang terdapat di dalam bulan Ramadan secara maksimal.

Setidaknya ada 4 hal yang harus dipersiapkan, yaitu persiapan iman, ilmu, fisik, dan dana.

Persiapan Iman

Yang dimaksud iman adalah percaya dan yakin kepada Allah Swt dan kepada aturan-aturan (syariat) yang ditetapkanNya. Iman adalah modal awal untuk beribadah kepadaNya, juga syarat mutlak ibadah diterima olehNya, termasuk ibadah puasa di bulan Ramadan.

Allah Swt pun memberi perintah untuk berpuasa hanya kepada orang-orang yang beriman. Sebagaimana firmanNya di surat al-Baqarah ayat ke-183.

"Hai orang-orang yang beriman diwajibkan kepadamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan kepada orang-orang sebelum kalian, supaya kalian menjadi orang yang bertakwa."

Untuk memperkuat iman kita, mari manfaatkan sepekan terakhir bulan Sya'ban ini dengan memperbanyak dzikir, memperbanyak istighfar, memperbanyak ibadah-ibadah sunah, atau memperbanyak baca Al-Quran. Melakukan hal-hal tersebut akan men-charge hati kita sehingga saat memasuki bulan Ramadan hati dalam kondisi full power.

Persiapan Ilmu

Sebagaimana dijelaskan di atas, ketidaktahuan kita terhadap keistimewaan bulan Ramadan menyebabkan kita menganggap biasa-biasa saja, atau sama saja dengan bulan-bulan yang lainnya. Padahal, sebagaimana sabda Rasulullah Saw di atas, bulan Ramadan adalah bulan yang istimewa. Sangat merugi kalau kita melewatkannya tanpa mengambil kebaikan-kebaikan di dalamnya.

Untuk itu perlu diperkuat dan ditambah pengetahuan kita tentang keistimewaan bulan Ramadan dengan mempelajarinya secara intens. Dan fasilitas untuk itu sekarang begitu banyak dan mudah diakses. Buku-buku tentang Ramadan bertebaran, atau kita bisa membacanya di situs-situs Islam, atau dengan menyimak ceramah para ustad melalui video Youtube, tiktok, dan aplikasi lainnya.

Manfaatkan beberapa hari terakhir di bulan Sya'ban ini dengan sebaik-baiknya sehingga pengetahuan kita tentang keutamaan Ramadan bertambah. Dan kita tidak seperti anak-anak yang lebih memilih permen daripada cincin berlian.

Persiapan Fisik

Ibadah utama di bulan Ramadan adalah berpuasa, yaitu menahan diri untuk tidak makan dan minum sejak fajar sampai Maghrib, selama sebulan penuh. Tentu hal itu memerlukan kesiapan fisik karena selama berpuasa kita pun tetap melakukan aktivitas seperti biasanya; bekerja, berdagang, sekolah/kuliah, dan lain-lain.

Tanpa fisik yang prima, 12 jam berpuasa tentu akan menyebabkan kita lemah, lesu, tidak bersemangat, inginnya tidur atau diam saja. Hal itu tentu akan merugikan kita, karena kita menjadi tidak produktif.

Fisik yang prima pun diperlukan untuk memaksimalkan pahala di bulan Ramadan, karena di bulan Ramadan pahala ibadah dilipatgandakan, tentu tidak cukup hanya dengan ibadah puasa, kita perlu menambah dengan amal-amal ibadah yang lain, seperti salat tarawih, salat duha, membaca Al-Quran, dan berdzikir. Dan itu semua membutuhkan fisik yang prima.

Selain itu, perlunya menjaga fisik menjelang tiba bulan Ramadan adalah supaya kita tidak sakit, yang menyebabkan kita tidak bisa melaksanakan ibadah puasa. Walaupun untuk yang sakit ada rukshoh (keringanan) dengan boleh tidak berpuasa dan menggantinya nanti (qodho), tentu suasananua berbeda.

Oleh karenanya, mari jaga kesehatan kita, agar saat masuk bulan Ramadan kesehatan kita prima dan fisik kita kuat.

Persiapan Dana

Ada banyak peluang pahala di bulan Ramadan berkaitan dengan dana (uang) yang kita miliki. Pertama bersedekah, kalau di luar bulan Ramadan saja pahala sedekah itu dinilai sepuluh kali lipat, maka di bulan Ramadan akan Allah Swt naikkan lagi berkali-kali lipat.

Kedua, Rasulullah Saw bersabda, "Barangsiapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang tersebut sedikit pun." (HR. Tirmidzi)

Kalau setiap hari kita memberi makan orang yang berpuasa, atau sekadar memberi makanan untuk berbuka, maka kita akan memperoleh dua pahala puasa. Pahala dari puasa yang kita lakukan, dan pahala puasa dari orang yang kita beri makan.

Yang ketiga, dan ini wajib, adalah membayar zakat fitrah. Terutama bagi kita selaku kepala keluarga, kita perlu menyiapkan dana untuk membayar zakat fitrah sebanyak jumlah anggota keluarga kita.

Semoga dengan mempersiapkan 4 hal di atas, kita memasuki bulan Ramadan dengan lebih bersemangat. Semangat untuk meraih kebaikan-kebaikan bulan Ramadan, agar nanti kita tidak sekadar menahan haus dan lapar. Karena kita tidak tahu, apakah tahun depan umur kita sampai ke bulan Ramadan lagi atau tidak.

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun