"Ga apa-apa, Bu. Kan, ga setiap hari," jawab Eti tersenyum dan setelah basa-basi sebentar kemudian pamit pulang.
Setelah mengucapkan terima kasih dan melihat Eti sudah memasuki rumahnya. Tina masuk ke rumah dan meletakkan fizza di meja makan.
"Fizza dari siapa, Bu?" tanya Andi yang baru keluar dari kamar mandi.
"Dari Bu Eti, katanya tadi ada yang ngasih buat Ginan, tapi karena Ginannya juga lagi pergi dan ga pulang sampai besok, maka fizza dikasihkan buat Nurul."
"Alhamdulillah .... rezeki buat Nurul ini mah."
"Eh, Pak. Ibu jadi ingat ke ponakan kita, Nisa, dia suka sekali makan fizza. Bagaimana kalau kita bikin surprise, kita kirimin dia fizza juga?"
"Oke, Bu. Itung-itung balas sedekah, setelah kita menerima sedekah dari Bu Eti."
Tina kemudian mengambil handphone-nya dan memesan fizza lewat layanan online dan minta dikirim ke alamat Nisa, keponakannya.
***
Setengah jam kemudian.
Budi yang sedang menonton TV dikagetkan dengan suara motor yang berhenti di depan rumahnya. Keningnya berkerut saat melihat yang turun dari motor berjaket hijau dan membawa sebuah paket.