Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Beberapa Pengalaman tentang Jodoh yang Misterius

14 Februari 2022   20:24 Diperbarui: 14 Februari 2022   20:30 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini katanya hari istimewa, hari kasih sayang. Aneh juga, berkasih saying kok cuma sehari. Valentine's day istilah mereka-mereka itu.

Bicara kasih sayang, idealnya rasa itu hanya tumbuh di antara 2 atau lebih orang yang punya ikatan khusus, persaudaraan atau pernikahan. Maksudnya, rasa kasih sayang sejatinya hanya ada antara anak dengan orang tua, adik dengan kakak, suami dengan istri, dan orang-orang yang ada ikatan kekerabatan.

Sangat jauh melenceng dengan pengertian kasih sayang yang dimaksud anak-anak muda sekarang, apalagi dihubungkan dengan V'day.

Bicara ikatan antara suami dan istri, saya jadi teringat pengalaman-pengalaman dahulu yang menunjukkan bahwa jodoh itu sesuatu yang misterius dan mutlak ada di tangan Tuhan.

Dulu, saya sering diminta bantuan oleh teman-teman dalam proses pernikahan mereka. Dan dari beberapa kali membantu mereka itu saya mengalami pengalaman atau pelajaran tentang jodoh.

Pengalaman pertama tentang teman yang menikahi adik calon istrinya.

Ini tentang teman kuliah saya, tapi beda jurusan. Teman saya ini orang Cirebon, punya kenalan seorang mahasiswi Unpad, berasal dari Lampung. Sebut saja namanya Melati (tentu bukan nama sebenarnya). Teman saya itu kemudian bercerita akan menikahi Melati. Saya dan teman-teman yang lain tentu saja men-support-nya.

Tetapi entah apa yang terjadi. Setelah teman saya itu silaturrahim ke rumah orangtua Melati di Lampung, ternyata ada sesuatu yang istimewa terjadi.

Rupanya Melati itu punya kakak perempuan yang belum menikah. Entah apa yang didiskusikan di keluarga mereka, sehingga kemudian Melati merelakan teman saya itu untuk menjadi suami kakaknya. 

Setelah keputusan keluarga Melati itu disampaikan ke teman saya, teman saya pun, setelah berdiskusi dengan saya dan teman-teman yang lainnya, menerimanya. 

Lalu, pernikahan teman saya dengan kakaknya Melati pun berlangsung di Lampung, saya ikut serta mengantar. Dan, itu pengalaman saya pertama menginjak tanah Sumatra.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun