Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pembawa Petaka

8 Februari 2022   06:45 Diperbarui: 8 Februari 2022   06:49 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekarang lagi nge-trend bercocok tanam di halaman, di selasar, atau di atap rumah. Mengisi waktu luang saat harus di rumah saja dampak pandemi, memelihara tanaman memang menjadi alternatif kegiatan yang banyak dipilih.

Salah satu perawatan yang dilakukan supaya tanaman kesayangan kita tumbuh dengan baik adalah mencabuti rumput-rumput yang tumbuh di sekitar tanaman, atau memeriksa daun-daun apakah ada ulat atau serangga yang bisa merusak tanaman.

Kita melakukan itu karena tidak ingin tanaman kesayangan kita tumbuh tidak sempurna atau bahkan mati. Kita yakin, rumput-rumput yang tumbuh liar itu akan mengganggu pertumbuhan tanaman. Ulat atau serangga akan merusak bahkan menyebabkan tanaman kita mati.

Saya pernah menulis di sini tentang kalimat Istighfar sebagai solusi untuk memcahkan berbagai permasalahan. Yang mau membaca silahkan di sini.

Dengan mengacu pada firman Allah Swt di surat Nuh ayat ke-10 sampai ke-13, kita yakin sekali dengan memperbanyak membaca Istighfar, apa pun masalah yang kita hadapi, atas izin Allah Swt, akan mampu kita atasi.

Namun, bagi sebagian orang, itu masih sedikit abstrak. Bagaimana teknisnya, hanya dengan membaca Istighfar permasalahan yang kita hadapi tuntas?

Kalimat Istighfar adalah kalimat dzikir/doa memohon ampun. Memohon ampun dari segala dosa-dosa yang kita lakukan. kita berharap, dengan banyak membaca Istighfar, Allah Swt mengampuni dosa-dosa kita.

Kenapa kita perlu memohon ampun atas dosa-dosa kita?

Karena dosa menjadi salah satu penyebab datangnya musibah.

Dosa adalah pembawa petaka.

Allah Swt berfirman di surat Asy-Syura ayat ke-30,

"Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. Dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)".

Ali bin Abi Thalib ra berkata,

"Tidaklah musibah itu turun melainkan karena dosa. Oleh karena itu, tidaklah bisa musibah tersebut hilang melainkan dengan taubat". (kitab Al-Jawabuk Kaafi, h.87)

Dosa yang kita lakukan ibarat rumput atau ulat yang mengganggu tanaman kita. Dan, Istighfar sama dengan upaya membuang rumput atau ulat tersebut. Kalau tidak rajin membuang atau bahkan tidak pernah melakukan itu, maka sangat kecil kemungkinan tanaman kesayangan kita tumbuh dengan baik.

Begitupun, kalau kita malas atau tidak pernah membaca Istighfar (memohon ampun), maka berbagai musibah akan melanda hidup kita. Kita akan hidup selalu dalam kesusahan.

Jadi, bukan semata-mata membaca Istighfar lalu segala permasalahan hidup selesai. Namun, dengan membaca Istighfar, dosa-dosa kita diampuni atau dihapuskan. Sehingga di dalam diri kita tidak ada lagi dosa yang menjadi penyebab datangnya musibah.

Bahkan, membaca Istighfar bukan hanya menghapus dosa, yang kemudian menyelesaikan masalah hidup. Namun, membaca Istighfar juga dapat mendatangkan kemudahan, kelapangan hati dan rezeki.

Allah Swt berfirman di dalam surat Hud ayat ke-3,

"Dan hendaklah kamu meminta ampun (membaca Istighfar) kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus-menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan".

Mari perbanyak membaca Istighfar, supaya dosa-dosa kita diampuni Allah Swt. Sehingga tidak ada lagi pengundang musibah dalam diri kita. Sehingga tidak ada lagi pembawa petaka.

Semoga bermanfaat, wallahu 'alam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun