Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Siri

31 Januari 2022   06:29 Diperbarui: 31 Januari 2022   07:34 1283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ungkapan apa?"

"Mas menemukan ungkapan itu ada di dalam buku ini." Andre menyerahkan buku yang tadi dibacanya, dan membuka halaman yang berisi ungkapan yang diucapkan Asmin.

"Sirikaji nanimmantang attalasa' ri linoa, punna tenamo siri'nu matemako kaniakkangngami angga'na olo-oloka." Istri Andre membacanya dengan pelan.

"Artinya." Istrinya melanjutkan, "Hanya karena Siri' kita masih tetap hidup (eksis), kalau sudah malu tidak ada, maka hidup ini menjadi hina seperti layaknya binatang, bahkan lebih hina daripada binatang."

"Coba teruskan bacanya," perintah Andre.

"Ghirah atau cemburu itu ada dua, pertama masalah wanita dan kedua perkara agama. Jika adik perempuanmu diganggu orang, lalu orang itu kamu pukul, pertanda padamu masih ada ghirah. Jika agamamu, nabi dan al-Quran kitab sucimu dipersenda, dihinakan orang kamu berdiam diri sahaja, bermakna ghirah telah luput dari dirimu. Sadarlah bahwa, ghirah dan cemburu karena syaraf dan agama adalah pakaian yang tidak boleh ditanggal. Kalau akan ditanggal juga, gantinya hanya satu, yaitu kain kapan tiga lapis. Sebab kehilangan cemburu samalah dengan mati." Selesai membaca istri Andre menatapnya dengan sayu, butiran air pun kemudian mengalir di kedua pipinya.

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun