Islam sangat serius dalam mengatur bagaimana kita harus berbicara. Selain hadis di atas, beberapa ayat dalam Al-Quran pun menjelaskannya.
Surat al-Ahzab ayat ke-70, "Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar (qoulan sadiida)."
Kemudian di surat an-Nisaa ayat ke-5. Allah Swt berfirman,
"Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya [268], harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik (qoulan ma'ruufan)".
Di surat al-Isra' ayat ke-23, Allah Swt berfirman,
"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia (qoulan kariima)".
Di ayat ke-28 nya, Allah memerintahkan kita untuk mengucapkan sesuatu yang pantas,
"Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang pantas (qoulan maysuuraa)".
Beberapa ayat dan hadis di atas menunjukkan bahwa berbicara atau mengungkapkan sebuah perkataan itu bukan perkara sepele. Pemilihan diksi sangat penting untuk dipikirkan. Karena dalam Islam mengatakan sesuatu konsekuensinya sama dengan melakukan sesuatu. Sebagaimana sabda Rasulullah di hadis berikut,
"Yang disebut dengan muslim sejati adalah orang yang selamat orang muslim lainnya dari lisan (perkataan) dan tangannya (perbuatan). Dan orang yang berhijrah adalah orang yang berhijrah dari perkara yang dilarang oleh Allah." (HR. Bukhari no. 10 dan Muslim no. 40).
Semoga kita bisa belajar.