"Wahai Rasulullah, kemarikanlah tanganmu," kata Abu Dahdah.
Rasulullah saw mengulurkan tangannya.
"Sesungguhnya aku pinjamkan kepada Tuhanku kebun kurmaku," ujarnya lagi.
Diriwayatkan, kebun kurma Abu Dahdah berisikan enam ratus pohon kurma. Rasulullah saw kemudian bersabda, "Betapa banyaknya pohon kurma yang berbuah subur di dalam surga milik Abu Dahdah." Dalam lafaz yang lain disebutkan, "Betapa banyak pohon kurma yang berjuntai buahnya berupa intan dan yaqut milik Abu Dahdah di surga."
Di surat yang sama (al-Hadid) ayat ke-18, Allah swt berfirman,
"Dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (pembayarannya), dan bagi mereka pahala yang banyak."
Ibnu Katsir menjelaskan, Allah swt akan membalas (membayar) pinjaman itu dengan sepuluh kali lipatnya, dan diberi tambahan pula hingga sampai tujuh ratus kali lipatnya, bahkan lebih dari itu.
Ditegaskan lagi dengan firman-Nya di surat at-Taghabun ayat 17,
"Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah melipatgandakan (pembalasannya) kepadamu dan mengampuni kamu."
Beberapa mufasir menjelaskan arti meminjamkan kepada Allah swt ini adalah dengan menafkahkan harta di jalan Allah, atau menginfaqkan harta kita. Semakin besar yang kita pinjamkan kepada Allah swt, maka semakin besar pula pembayarannya, berkali-kali lipat ditambah lagi bonus pengampunan dari Allah swt.
Ketiga, interaksi penjual dan pembeli