Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hidup adalah Masalah

5 Januari 2022   21:53 Diperbarui: 5 Januari 2022   22:15 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masalah adalah persoalan yang sering, bahkan selalu, kita hadapi. Dan, semua kita inginnya tidak punya masalah. Padahal itu tidak mungkin alias mustahil.

Kenapa?

Karena yang namanya hidup ya ... pasti selalu bertemu dengan masalah.

'Kalau ga mau punya masalah, mending mati saja!' Itu kalimat yang sering dilontarkan orang yang bosan mendengar curhatan seseorang yang punya masalah.

Tapi ada benernya, lho, kalimat itu. artinya, kalau mau hidup ya harus siap menghadapi masalah. Makanya saya buat judul tulisan kali ini 'Hidup adalah Masalah'.

Hidup sama dengan masalah. Hidup adalah masalah. Jadi, masalah akan selalu menyertai kita, kemana pun, di mana pun, sedang apa pun, dan siapa pun kita. Rakyat kecil atau pejabat. Orang miskin atau miliarder. Buruh kasar atau artis papan atas.

Bahkan ketika dulu, duluuuuu ... sekali, saat kita masih berbentuk spermatozoa, yang disemburkan ayah kita, kita sudah dihadapkan dengan masalah. Kita harus berenang melewati lorong-lorong yang berkelok-kelok menuju rahim ibu kita. Yang jaraknya beratus-ratus kali ukuran 'tubuh' kita.

Selain harus berenang jauh, kita pun harus bersaing, adu cepat, dengan jutaan 'kerabat' kita. Kenapa harus adu cepat? Karena rahim ibu kita hanya menerima satu dari dari sekian juta peserta balap renang itu.

Berbahagialah. Karena Anda yang sedang membaca dan saya yang sedang menulis ini adalah para juara yang dulu, duluuuu ... sekali, mengalahkan jutaan pesaing kita.

Itu baru awal kehidupan. Tentu saja di kehidupan berikutnya, masalah-masalah akan selalu menyertai kita. Sejak kita brojol, setelah mendekam sembilan bulan di rahim ibu kita, si masalah pun sudah 'menempel' dalam kehidupan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun