Adapun jawaban orang yang "ngaleuleungit" adalah, "Yaah ... gaji satu juta mana cukup zaman sekarang? Beras saja naik terus, belum anak sekolah. Listrik naik lagi, belum istri mau melahirkan."
Ini adalah bentuk ngaleuleungit rezeki Allah yang jumlahnya satu juta.
Sungguh terlalu mudah bagi Allah melipatgandakan rezeki yang kita peroleh. Namun, itu kembali kepada kita, tergantung sikap kita terhadap rezeki yang satu juta tersebut. Bersyukur atau ngaleuleungit.
Kedua, "Bagaimana jualan gorengan anda?" Jawaban orang yang ngaleuleungit akan seperti ini, "Payah, jualan hanya muterin hidup, habis untuk beli minyak goreng sama terigu saja!"
Padahal realitanya jualannya cukup menguntungkan. Sehari bisa untung 100 ribu.
Lebih baik ucapkan, "Alhamdulillah jualan bisa bertahan, kebutuhan bisa terpenuhi. Adapun Saya belum bisa membeli motor atau menyekolahkan anak, semoga Allah memberikan saya kemudahan". Bila perlu sebutkan keuntungan Anda. Karena ini bagian dari mengakui nikmat Allah.
Ketiga, orang-orang yang ngaleuleungit akan selalu berkata, "Gaji PNS saya hanya empat juta sebulan. Bisa apa zaman sekarang dengan uang empat juta?"
Padahal, masih sangat banyak orang lain yang berpenghasilan dibawah empat juta.
Empat, Jangan katakan, "Bekerja di pak Fulan, dapat apa saya? Bonus ga pernah dapat, dimarahin terus menerus, belum lagi segala kesalahan ditimpakan kepada saya."
Itu namanya ngaleulengit.
Apakah kejadian ini benar? Padahal realitanya gaji yang didapat cukup besar, Bonus juga sering dapat. Serta apa betul setiap hari dalam tiap bulan dan sepanjang jam kerja dimarahi terus?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!