Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Freelancer - Pensiunan yang ingin terus menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berusaha menuliskan apa saja yang bermanfaat, untuk sendiri, semoga juga untuk yang lain

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ingin Hidup Berkah? Jangan 'Ngaleuleungit'

28 April 2021   06:11 Diperbarui: 28 April 2021   06:15 6095
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adapun jawaban orang yang "ngaleuleungit" adalah, "Yaah ... gaji satu juta mana cukup zaman sekarang? Beras saja naik terus, belum anak sekolah. Listrik naik lagi, belum istri mau melahirkan."

Ini adalah bentuk ngaleuleungit rezeki Allah yang jumlahnya satu juta.

Sungguh terlalu mudah bagi Allah melipatgandakan rezeki yang kita peroleh. Namun, itu kembali kepada kita, tergantung sikap kita terhadap rezeki yang satu juta tersebut. Bersyukur atau ngaleuleungit.

Kedua, "Bagaimana jualan gorengan anda?" Jawaban orang yang ngaleuleungit akan seperti ini, "Payah, jualan hanya muterin hidup, habis untuk beli minyak goreng sama terigu saja!"

Padahal realitanya jualannya cukup menguntungkan. Sehari bisa untung 100 ribu.

Lebih baik ucapkan, "Alhamdulillah jualan bisa bertahan, kebutuhan bisa terpenuhi. Adapun Saya belum bisa membeli motor atau menyekolahkan anak, semoga Allah memberikan saya kemudahan". Bila perlu sebutkan keuntungan Anda. Karena ini bagian dari mengakui nikmat Allah.

Ketiga, orang-orang yang ngaleuleungit akan selalu berkata, "Gaji PNS saya hanya empat juta sebulan. Bisa apa zaman sekarang dengan uang empat juta?"

Padahal, masih sangat banyak orang lain yang berpenghasilan dibawah empat juta.

Empat, Jangan katakan, "Bekerja di pak Fulan, dapat apa saya? Bonus ga pernah dapat, dimarahin terus menerus, belum lagi segala kesalahan ditimpakan kepada saya."

Itu namanya ngaleulengit.

Apakah kejadian ini benar? Padahal realitanya gaji yang didapat cukup besar, Bonus juga sering dapat. Serta apa betul setiap hari dalam tiap bulan dan sepanjang jam kerja dimarahi terus?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun