Bagaimana mungkin menulis bisa memperpanjang umur? Bukankah umur manusia itu sudah ditentukan oleh Allah SWT?
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, Saya mau menyampaikan sebuah hadits.
Rasulullah SAW bersabda,
"Dari Anas bin Malik ra berkata: bahwa Rasulullah SAW. Bersabda, "Bagi siapa yang ingin dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menjalin hubungan silaturrahim." (HR. Muttafaq Alaih)
Di hadits yang lain Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan ditambahkan rezekinya, maka hendaklah ia berbuat baik kepada kedua orang tua dan menjalin silaturrahim dengan sesama.'' (HR Ahmad).
Apakah silaturrahim dapat merubah ketetapan Allah SWT tentang umur seseorang? Apakah Allah SWT akan menambah umur kita? Tentu tidak seperti itu. Umur manusia sepenuhnya ditentukan oleh Allah SWT. Manusia hanya dapat menerima keputusan Allah SWT tentang umurnya. Karenanya, manusia tidak bisa mengurangi atau menambah umurnya. Jika ajalnya telah tiba, maka manusia akan mati walaupun ia berusaha mengundurkannya. Dan, jika ajalnya belum tiba, manusia tetap tidak akan mati walaupun ia berusaha mempercepat kematiannya.
Allah SWT menegaskan dalam firman-Nya di surat Al-A'raf ayat ke-34, ''Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka jika telah datang waktunya, mereka tidak akan dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya''.
Lalu bagaimana maksudnya silaturrahim bisa memperpanjang umur? Maksudnya, dengan banyak silaturrahim, akan memperat hubungan baik dengan orang sudah kita kenal dan menambah kenalan baru.Â
Dengan semakin banyak orang yang kita kenal, dan kita dikenal sebagai seorang yang baik, maka nama kita akan dikenang terus oleh mereka, walaupun kita sudah meninggal. Jadi boleh jadi jasad kita sudah dikubur, tapi nama kita tetap dikenang sepanjang masa.
Banyak sekali orang yang sudah lama meninggal, tapi namanya sampai sekarang masih dikenang. Contoh sederhana adalah para pahlawan nasional, seperti Pangeran Diponegoro, Cut Nyak Din, Teuku Umar, dan lain-lain. Dari bidang yang lain juga banyak, misalnya para ilmuwan seperti; Ibnu Khaldun, Ibnu Sina, dan sebagainya. Intinya, mereka berumur panjang karena punya kontribusi yang baik, yang layak dikenang. Demikian juga dengan silaturrahim, ia menjadi sarana untuk berbuat baik, sehingga kita menjadi orang yang layak dikenang karena kebaikan kita.
Nah, menulis pun demikian. Menulis akan menjadikan umur panjang, maksudnya dengan menulis sebuah buku dan kemudian buku itu bermanfaat bagi masyarakat luas dan dijadikan rujukan.Â
Apalagi kalau buku itu kemudian menjadi best seller, dan dicetak beberapa kali. Maka nama penulisnya akan selalu dikenang walaupun sudah meninggal. Penulis buku tersebut akan selalu hidup, sepanjang bukunya masih dirasakan manfaatnya.
Banyak tokoh yang sampai sekarang masih dikenang, karena buku yang ditulisnya. Di antaranya; HAMKA, seorang ulama sekaligus penulis, buah karyanya yang terkenal adalah tafsir Al-Azhar dan novel Tenggelamnya Kapal Van Der wijk. Atau Sayid Quthb, seorang ulama Mesir, penulis tafsir Fii Zilal Quran. Kedua tokoh tersebut sudah meninggal, tetapi sampai sekarang nama keduanya tetap hidup, karena kitab tafsirnya sampai sekarang masih dijadikan rujukan.
Yang ebih fenomenal adalah Ibnu Katsir yang kita kenal melalui kitab tafsir yang ditulisnya, dan dikenal dengan Tafsir Ibnu Katsir. Beliau meninggal tanggal 18 Februari 1373 atau 648 tahun yang lalu, tetapi karena kitab tafsirnya sampai sekarang masih dijadikan rujukan di seluruh dunia, nama beliau tetap 'hidup', bahkan mungkin sampai dunia ini berakhir.
Tentu nda pun bisa berumur panjang dengan menulis. Tidak perlu dengan menulis buku yang tebal. Selama buah pikiran yang anda tulis itu bermanfaat atau bisa menginspirasi pembaca, maka nama anda akan dikenang. Apalagi sekarang era internet. Untuk menulis ide-ide anda, buah pikiran anda, tidak perlu dalam bentuk buku fisik.Â
Dengan kemajuan teknologi, terutama teknologi informatika, banyak fasilitas atau media yang dapat anda manfaatkan untuk menulis. Bisa menulis di blog pribadi, bisa dengan memanfaatkan platform-platform kepenulisan, bisa menulis di media-media sosial, atau bisa juga di grup-grup penulis, dan banyak lagi. Kelak, setelah Anda tiada, selama tulisan Anda di baca, maka Anda hakikatnya tetap hidup.
Kalau menerbitkan buku masih terasa sulit. Anda bisa menulis dalam bentuk eBook (buku elektronik), dan kemudian membagikannya ke teman-teman Anda. Jika kemudian teman-teman Anda itu membagikannya lagi ke teman-teman mereka, maka nama Anda sebagai penulisnya akan dikenal oleh banyak orang. Dan apabila isi eBook yang Anda tulis itu dirasakan manfaatnya, maka eBook itu akan selalu dibaca. Otomatis nama Anda sebagai penulis eBook itu akan dikenal dan dikenang selalu.
Jadi, jika ingin panjang umur? Menulislah!
Syaratnya satu, tulis sesuatu yang bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H