Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Freelancer - Pensiunan yang ingin terus menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berusaha menuliskan apa saja yang bermanfaat, untuk sendiri, semoga juga untuk yang lain

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lapang Dada

11 Desember 2020   16:40 Diperbarui: 11 Desember 2020   16:58 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk menghilangkan kepenasarannya, Abdullah bin Amir bin Ash kemudian mengikuti orang Anshor tersebut pulang. Dia ikuti terus sampai dia masuk ke rumahnya. Kemudian, setelah beberapa saat, Abdullah mendekati pintu rumahnya, dan mengetuk pintunya.

"Assalamu'alaikum," salam Abdullah.

"Wa'alaiku salam," jawab tuan rumah, si Anshor. Membuka pintu, lalu, "wahai gerangan engkau Abdullah, ada keperluan apakah?"

Abdullah beberapa saat tidak menjawab, tapi kemudian, "begini saudaraku, aku sedang ada masalah dengan ayahku, dan aku tidak ingin pulang ke rumah. Bolehkah aku menginap di rumahmu barang dua tiga hari?"

"Oh silahkan, tapi tentu kondisi rumahku tidak senyaman rumahmu," ujar si Anshor.

"Tidak mengapa," sahut Abdullah.

Selama tiga hari Abdullah tinggal dan memperhatikan aktivitas sehari-hari si Anshor itu. Dia ingin tahu ada amal ibadah istimewa apa yang dikerjakan si Anshor ini, sehingga Rasulullah Saw menyebutnya sebagai calon ahli surga. 

Dan ternyata, Abdullah melihat, apa yang dilakukan si Anshor biasa-biasa saja, tidak ada ibadah yang khusus atau istimewa, yang berbeda dengan dia dan umumnya para sahabat.

Sampai kemudian, Abdullah berpamitan untuk pulang.

Tapi sebelum pulang Abdullah bertanya, ingin menyampaikan kepanasarannya.

"Ya Saudaraku, sebenarnya aku tidak punya masalah dengan ayahku."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun