Suatu hari saat Rasulullah Saw melakukan halaqoh (lingkaran kecil), menyampaikan ajaran-ajaran Islam, tiba-tiba beliau berhenti, lalu berkata, "sebentar lagi akan datang seorang calon ahli surga."
Para sahabat heran dan saling pandang, kemudian serentak mereka menoleh ke arah pintu masjid, yang tak lama kemudian datang seorang Anshor, terlihat sudah berwudlu lalu bergabung dengan halaqoh Rasulullah. Rasul pun melanjutkan dakwahnya.
Keesokan harinya, saat yang sama, saat halaqoh, Rasulullah tiba-tiba berkata di tengah penyampaian materi yang sedang disampaikannya, "sebentar lagi akan datang seorang calon ahli surga."
Para sahabat pun kemudian menunggu, siapa gerangan yang dimaksud Rasulullah Saw sebagai seorang calon ahli surga.
Tak lama kemudian masuklah orang yang sama dengan yang kemarin, seorang Anshor. Sama seperti hari sebelumnya, tanpa ada perasaan apa-apa dia langsung bergabung dengan halaqoh Rasulullah. Dan Rasul pun melanjutkan materinya.
Keesokan harinya lagi, di saat yang sama, Rasulullah berkata, "sebentar lagi akan datang seorang calon ahli surga."
Para sahabat semakin penasaran, sekarang hanya menunggu penegasan, apakah masih orang yang sama, orang yang dimaksud Rasulullah?
Dan betul saja.
Tak lama kemudian, masuklah orang yang sama dengan dua hari sebelumnya, seorang Anshor, yang kemudian dia bergabung dengan halaqoh Rasulullah.
Adalah Abdullah bin Amir bin Ash, seorang anak muda yang beranjak dewasa. Merasa penasaran, kenapa seorang yang terlihat biasa saja, tapi oleh Rasulullah disebut sebagai calon ahli surga. Bukan hanya sekali, Rasulullah bahkan menyebutnya selama tiga hari berturut-turut.