Cara kedua adalah dengan terus memasukkan pikiran-pikiran positif, informasi-informasi valid, dan inputan-inputan lainnya yang bersih. Sehingga lama kelamaan pikiran keruh yang ada di dalam kepala kita akan hilang.
Memasukkan pikiran-pikiran positif itu bisa dengan:
Selalu ber-husnuzh zhon (berbaik sangka),
Selalu merasa optimis,
Selalu terbuka tapi selektif saat menerima berita/informasi,
Selalu menerima masukan/kritik/saran,
Terus menuntut ilmu dan tidak pernah merasa puas,
Senang berdiskusi dan menerima nasihat, dan sebagainya.
Bagi seorang Muslim, shaum, dzikir, tadabbur al-Quran, atau memperbanyak istighfar, adalah salah satu metode untuk mengisi pikiran kita dengan sesuatu yang bersih, yang kalau diamalkan dengan sebenar-benarnya (dengan dilandasi iman dan ikhlas), maka kita akan memiliki pikiran yang jernih.
Beberapa dalil di bawah ini memperkuat pernyataan di atas,
"Yaitu orang-orang yang beriman, dan hati mereka aman tentram dengan dzikir pada Allah, ingatlah dengan dzikir pada Allah itu, maka hati pun akan merasa aman dan tentram." (QS Ar-Ro'du: 28).
"Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamu lah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman". (QS Ali Imran: 139)
~ Urip Widodo ~
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H