(review buku IKIGAI, Rahasia Hidup Bahagia dan Panjang Umur Orang Jepang)
"Tetaplah sibuk dengan selalu melakukan hal yang Anda sukai bersama orang-orang yang mencintai Anda."
Rahasia panjang umur sudah menjadi perhatian sejak lama, dan ternyata rahasianya sederhana saja. Hanya dengan Ikigai. Apa itu Ikigai? Dalam prolog buku ini, disebutkan bahwa Ikigai berasal dari konsep Jepang yang bisa diterjemahkan kira-kira sebagai 'berbahagia dan tetap menyibukkan diri'.
Stylist Magazine mengomentari buku ini begini, "Temukan rahasia orang Jepang untuk hidup lebih lama dan bahagia dengan buku panduan Ikigai terlaris di dunia, sebuah resep sederhana yang menyegarkan untuk hidup lebih bahagia".
Buku ini merupakan hasil penelitian Hector Garcia, seorang penulis yang memang sudah lama tinggal di Jepang dan berminat dengan kebudayaannya, dan Frances Miralles, seorang jurnalis yang beralih profesi menjadi penulis. Buku ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan diterbitkan oleh penerbit renebook bulan Juli 2018.
Selama beberapa bulan mereka meneliti rahasia umur panjang penduduk pulau Okinawa, sebuah pulau di Jepang bagian Selatan. Penduduk pulau Okinawa yang berjumlah 2.445 orang sebagian besarnya berusia di atas 100 tahun atau dikenal dengan sebutan centenarian. Terutama di desa Ogimi yang terletak di ujung utara pulau Okinawa, penduduknya yang berjumlah 3.000 orang hampir semuanya centenarian. Sehingga desa Ogimi dikenal dengan sebutan Village of Longevity atau desa umur Panjang.
Kesimpulan penelitian mereka, rahasianya adalah dengan menikmati pekerjaan, selalu bergairah dalam melakukan aktivitas, bersikap ramah kepada sesama, diantaranya dengan saling menyapa, serta hidup membentuk komunitas yang disebut Moai dan saling membantu antara anggota komunitas. Itu semua dikenal dengan Ikigai. Semua kita memiliki Ikigai, namun terletak jauh di dalam diri kita, dan buku ini bertujuan untuk menemukan Ikigai kita (h.4)
Secara sederhana Ikigai diartikan seperti ungkapan berikut, "Hal-hal penting untuk kebahagiaan dalam hidup ini adalah adanya sesuatu yang harus dilakukan, sesuatu untuk dicintai, dan sesuatu yang bisa diharapkan". (h.122). Sehingga tidak aneh kalau penduduk desa Ogimi seperti tidak pernah pensiun, walaupun usia mereka sudah di atas 100 tahun.
Kemudian kedua penulis ini melakukan 100 wawancara untuk mengetahui filosofi hidup para centenarian, Ikigai mereka dan rahasia panjang umur mereka. Dari 100 wawancara itu mereka menemukan 5 hal yang selalu dilakukan para centenarian, yaitu:
- Jangan khawatir,
- Tumbuhkan kebiasaan baik. "kerja. Jika Anda tidak bekerja, tubuh Anda akan rusak". (h.126)
- Pelihara persahabatan setiap hari. "Berbicaralah setiap hari dengan orang yang Anda cintai, itulah rahasia kehidupan yang panjang". (h.127)
- Hiduplah dengan tidak tergesa-gesa,
- Selalu optimis.
Selain kelima hal di atas, pola makan mereka juga membantu memperpanjang usia, yaitu mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran, berhenti makan sebelum kenyang, dan puasa 1 atau 2 hari dalam sepekan. Pola makan mereka ini kemudian dikenal dengan diet Okinawa. Ada 15 jenis makanan disebutkan dalam buku ini yang menjadi kunci vitalitas penduduk Okinawa.
Menariknya, buku ini tidak hanya mengulas Ikigai dengan berbagai rahasianya. Tetapi juga membahas beberapa teknik kuno yang selama ini dipercaya dapat meningkatkan kesehatan tubuh dan jiwa, sehingga bisa memperpanjang umur. Beberapa Teknik kuno yang dibahas itu adalah: Tai Chi, Yoga, Qi Gong atau Chi Kung, dan Shiatsu. Bahkan, lengkap dengan beberapa petunjuk bergambar, bagaimana melakukan berbagai gerakan dalam teknik kuno tersebut.
Buku ini ditutup dengan 10 aturan Ikigai, yaitu:
- Terus aktif, jangan pensiun,
- Perlahan saja,
- Jangan penuhi perutmu,
- Kelilingi dirimu dengan teman baik,
- Bugar untuk ulang tahun yang akan datang,
- Senyum,
- Berhubungan kembali dengan alam,
- Bersyukurlah,
- Hiduplah pada saat ini,
- Ikuti Ikigai-mu.
Ikigai adalah "Gaya hidup yang wajib ditiru!", demikian menurut The Guardian.
Jadi, kalau masih betah hidup dan berumur Panjang, cob abaca buku ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H