Salah satu ulama yang saya suka dengan kitab-kitabnya adalah Ibnu Katsir. Beliau dilahirkan tahun 701 H di Majdal, sebuah perkampungan di Bushra bagian timur. Tahun 707 setelah ayahnya wafat, Ibnu Katsir pindah ke Damaskus.
Dalam kesempatan ini saya tidak akan menceritakan kisah hidup beliau. Tapi ingin menginformasikan kitab-kitab apa saja yang sudah beliau tulis. Di pendahuluan kitab Bidayah Wan Nihayah disebutkan bahwa ada 25 kitab yang telah ditulis oleh Ibnu Katsir, sebagian sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, termasuk kitab Bidayah Wan Nihayah.
Berikut kitab-kitab tersebut:
1. Al-Ijtihad fi Thalabil Jihad
2. Ahkamut Tanbih
3. Al-Ahkam Ash-Shughra fi Al-Hadits
4. Al-Ahkam Al-Kabir
5. Ikhtisar Ulumil Hadits
6. Al-Bidayah wa an-Nihayah
7. Takhrij Ahadits Mukhtashar Ibnu Al-Hajib
8. Tafsir, Tafsir Al-Quran Al-'Azhim
9. At-Takmil fi Ma'rifati Ats-Tsiqat wa Adh-Dhu'afaa wa Al-Majahil
10. Jami'ul Masanid
11. Sirah Abu Bakar Ash-Shiddiq
12. Sirah Umar bin Al-Khathab
13. Syarh Qith'ah min Al-Bukhari
14. Syarh Qith'ah min At-Tanbih
15. Thabaqat Asy-Syafi'iyah
16. Thabaqat Al-Ulama
17. Thabaqat Imaduddin
18. Al-Fushul fi Ikhtishari Sirah Ar-Rasul
19. Fadha'ilul Quran
20. Al-Kawakib Ad-Darari fi At-Tarikh
21. Mukhtasar Al-Madkhal ila Kitab As-Sunan A-Baihaqi
22. Musnad Asy-Syaikhaini (Abu Bakar dan Umar)
23. Musnad Umar wa Al-Atsar wa Al-Ahkam Al-Marwiyati'anhu
24. Manaqib Al-Imam Asy-Syafi'i
25. Al-Wadhih An-Nafis fi Manaqib Al-Imam Muhammad bin Idris.
Ibnu Katsir meninggal hari Kamis 26 Sya'ban 774. Berarti saat meninggal usia beliau 73 tahun. Subhanallah, dalam hidupnya yang 73 tahun, beliau telah menulis 25 kitab. Istimewanya, kitab-kitab yang ditulisnya ini selalu dicetak lebih 2 jilid dan selalu menjadi rujukan bagi ulama-ulama yang terlahir setelahnya, bahkan sampai sekarang.
Di antara 25 kitab di atas, yang sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, dan menjadi rujukan, adalah kitab Tafsir al-Qur'an dan kitab Bidayah Wan Nihayah. Kitab Tafsir al-Qur'an dicetak dalam Bahasa Indonesia menjadi 10 jilid yang masing-masing jilid terdiri dari 400 halaman lebih. Berarti total jumlah halamannya ada 4.000 halaman.
Yang fenomenal adalah kitab Bidayah Wan Nihayah. Anda tahu berapa jumlah halaman kitab ini?
Kitab Bidayah Wan Nihayah versi Bahasa Indonesia dicetak dalam 22 jilid. Masing-masing jilid terdiri dari 1.000an halaman. Jadi total ada 22.000 halaman. Luar biasa!
Jadi, dengan dua kitab ini, Ibnu Katsir telah menulis sebanyak 26.000 halaman, atau setara dengan 26 rim. Belum lagi kalua dihitung jumlah halaman 23 kitab lainnya yang sama-sama berjilid-jilid.
Ini menjadi motivasi, bagi saya khususnya, bahwa menulis beribu-ribu halaman itu bukan sesuatu yang mustahil. Ibnu Katsir telah membuktikannya. Yang harus menjadi perhatian kita adalah apakah kita sudah punya bekal ilmu untuk menulis? Apa yang akan kita tulis? Apa yang akan diperoleh pembaca setelah membaca tulisan kita? Sebermanfaat apa tulisan kita nanti? Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya.
Tentu sangat sulit mengejar tulisan sekualitas karya Ibnu Katsir. Namun, setidaknya pertanyaan-pertanyaan di atas harus menjadi perhatian kita ketika akan memulai menulis.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H