Manusia hidup di dunia bukan untuk selamanya. Manusia hidup dunia justru ibarat sebuah perjalanan menuju satu tujuan, hidup yang sebenarnya. Kebahagiaan hakiki sebenarnya nanti di tempat tujuan (akhirat) dan itu harus menjadi perhatian kita, walaupun kebahagiaan di dunia pun tetap harus dicari. Rasulullah saw. telah memberikan petunjuk kepada kita, cara menggapai kebahagiaan di akhirat kelak.
Dalam sebuah hadits Rasulullah saw. Bersabda, "Barangsiapa meringankan seorang mukmin dari kesulitan di dunia maka Allah akan meringankan baginya kesulitan di hari kiamat. Dan barangsiapa menutupi aib seorang muslim maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Dan barangsiapa memudahkan bagi seorang yang kesusahan maka Allah akan memudahkan baginya di dunia dan di akhirat, dan Allah akan menolong seorang hamba selama ia mau menolong saudaranya. Barangsiapa meniti jalan dalam rangka menuntut ilmu maka Allah akan mempermudah baginya jalan menuju surga, dan tidaklah suatu kaum yang berkumpul di salah satu rumah dari rumah-rumah Allah, mereka membaca kitab Allah, dan mempelajarinya dengan sesama mereka kecuali akan diturunkan kepada mereka ketenangan, dilimpahkan kepada mereka rahmat, dikelilingi oleh para malaikat dan Allah Azza Wa jalla akan menyebut-nyebut mereka di hadapan malaikat yang ada di sisi-Nya. Dan barangsiapa diperlambat oleh amalnya maka tidak akan bisa dipercepat oleh nasabnya." (HR. Ahmad No 7118)
Hadits di atas di dalamnya mengandung beberapa rahasia untuk menggapai kesuksesan dunia akhirat. Rahasia yang secara aplikasi sangat mudah dilakukan. Namun, banyak yang belum atau tidak peduli dengan hal-hal kecil yang menjadi rahasia sukses ini, sehingga mereka enggan untuk melakukannya.
Meringankan seorang mukmin dari kesulitan di dunia
Setiap kita pasti punya masalah atau kesulitan, bagaimanapun tingkat kesulitan itu. Tapi, bukan berarti setiap orang harus sibuk dengan kesulitan masing-masing. Bukan berarti setiap orang tidak perlu peduli dengan kesulitan orang lain. Justru dalam hadits di atas, Rasulullah memberikan sebuah resep, untuk meringankan kesulitan, yaitu dengan meringankan kesulitan orang lain. Membantu meringankan kesulitan orang lain, bisa kita lakukan dengan berbagai cara. Bisa dengan cara menolong secara langsung menyelesaikan kesulitannya, atau memberi solusi utk kesulitannya, atau sekedar memberi nasihat dan semangat kepadanya.
Menutupi aib seorang muslim
Tidak ada satupun manusia di dunia ini yang tidak punya aib. Hanya karena aib itu tersembunyi atau disembunyikan, maka kita masih saling menghormat satu sama lain. Aib merupakan satu hal memalukan yang bila terbuka, maka kredibilitas orang yang memilikinya bisa jatuh terhina. Sehingga setiap kita menjaga sekuat mungkin agar aib yang kita miliki tidak sampai terbuka, diketahui umum.Â
Rasulullah memberikan tips bagaimana cara supaya aib kita tetap tertutup, bukan hanya di dunia tetapi juga di akhirat. Tips nya yaitu dengan cara kita menutupi aib orang lain. Kita tidak perlu membuka-buka aib orang lain, bahkan sekedar mencari tahu pun tidak boleh. Dengan menutupi aib orang lain, Allah swt pun akan menutupi aib kita.
Memudahkan bagi seorang yang kesusahan
Mirip dengan tips bahagia yang pertama, 'meringankan kesulitan orang lain'. Memberi kemudahan kepada orang lain maka kita pun akan dimudahkan dalam urusan kita. Bahkan urusan kita di akhirat pun akan dimudahkan. Padahal, urusan di akhirat bukan urusan yang mudah.
Mau menolong saudaranya
Setiap kita pasti membutuhkan pertolongan orang lain. Tidak ada manusia di dunia ini yang mampu hidup sendirian, pasti membutuhkan pertolongan. Tips ini menegaskan, selama kita mau menolong orang lain, maka Allah swt. akan menolong kita.
Menuntut ilmu
Indikator kebahagiaan yang kita dapat kelak di yaumil akhir adalah kita dimasukkan ke surga yang penuh kenikmatan. Rasulullah saw. telah memberikan tips supaya kita dimudahkan perjalanan kita ke surga, yaitu dengan jalan menuntut ilmu. Kita berjalan dalam rangka menuntut ilmu, sama dengan kita membuat jalan ke surga.
Membaca dan mempelajari al-Quran
Tips terakhir Rasulullah saw dalam hadits di atas adalah tips untuk mencapai ketenangan hidup, ditambah dirahmati Allah swt, disertai malaikat-malaikat dan disebut-sebut nama kita oleh Allah swt di hadapan para malaikat. Tips nya adalah, kita mengadakan majelis di masjid (rumah Allah) untuk membaca, mempelajari dan mentadaburi kitab-Nya, al-Quran.Â
Ketenangan hidup adalah salah satu kenikmatan dunia yang banyak dicari orang. Dan untuk mencarinya tidak jarang mereka menuju tempat-tempat yang menurut mereka bisa mendatangkan ketenangan. Seperti, ke pantai, gunung, hutan atau dengan melakukan sesuatu, misalnya bermeditasi, yoga, atau bahkan ada yang mencari ketenangan itu dengan mengkonsumsi obat-obat penenang atau minum minuman keras. Padahal tips yang diberikan Rasulullah saw sangatlah mudah. Semua orang pasti bisa dan mampu, masalahnya tinggal kemauan saja. Ada atau tidak ada.
Salah satu yang terganggu dengan kondisi sekarang berkenaan dengan mewabahnya virus corona, adalah kehilangan ketenangan. Begitu masif berita dan informasi, resmi atau tidak resmi, yang menggambarkan bahaya virus corona ini, sehingga seolah-olah di sekeliling kita dipenuhi virus corona yang setiap saat bisa hinggap di tubuh kita. Apalagi ditambah dengan penegasan fatwa MUI untuk meniadakan sholat berjamaah di masjid untuk daerah-daerah tertentu. Itu semua sangat mengganggu ketenangan hidup kita.
6 tips dari Rasulullah saw. di atas insya Allah akan membantu kita melewati musibah wabah ini dengan selamat. Semoga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H