Juliari mengincar tandem para calon yang potensi jadi semua…
Nah untuk keperluan beli suara itu rata-rata para calon tandem mendapat jatah masing-masing 100 juta rupiyah per orang. Kalau dihitung kasar, dari 100 juta untuk beli per suara 50 ribu rupiah (dengan Juliari 15 ribu dan sisanya uangnya tandem baik DPRD kab/kota dan provinsi) maka berarti masing-masing tandem dibebani sekitar 6000-an suara.
Masih ada tambahan Uang operasional untuk distribusi setiap tandem 5 juta rupyah.
Untuk jalur perangkat desa/kelurahan biasanya untuk membeli suara sekitar 25 ribuan rupiah. Yang ini semuanya uang dari juliari.
Makanya tidak heran ketika ada di daerah Mangkang, Panwaslu menemukan alat peraga kampanye berupa kartu asuransi bergambar Juliari Batubara yang disebarkan oknum PPS Mangkang Kulon kecamatan Tugu.
Panwaslu sempat memproses kasus ini karena menduga melibatkan oknum lurah dan perangkat kelurahan lain.
aku ingat banget posko Juliari dulu ada di Jalan Pamularsih Semarang karena sering ku lewati ketika berangkat dan pulang kerja…
Yang aku tidak tahu ternyata di posko itu ada ruangan khusus untuk menyimpan uang yang akan disebarkan kepada para calon pemilihnya di desad-desa.
Di Posko ini ada 8 unit avanza berwarna silver yang digunakan untuk operasional tim. Semua avanza ini berplat nomor F. Kalau juliari sendiri ketika di Semarang menggunakan mobil Toyota Landcruiser warna hijau gelap.
Ceritanya Pak Sis, pada H-3 sebelum pencoblosan itu Juliari datang ke Semarang membawa dua koper besar berisi uang pecahan 100 ribu.
Ralat… uang bukan di bawa Juliari, tapi oleh orang-orangnya kepercayaannya lewat jalur darat sedangkan juliari naik pesawat.