Mohon tunggu...
Urip Hidayat
Urip Hidayat Mohon Tunggu... Guru - Guru, penulis pemula, dan pemikir

Mengajar bahasa Inggris di SDN CIPINANG 05 , pengelola kursus percakapan bahasa Inggris Hi-5, anggota KKG guru bahasa Inggris SD Prov. DKI Jakarta, EFT+ PGRI, Guru Ahli, World Peace Organization

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Prasasti Cinta

7 Juni 2022   03:29 Diperbarui: 7 Juni 2022   03:47 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*Prasasti Cinta*

Aah mengapa ku harus merana?
Biarlah sudah ku akhiri saja kepiluan ini
Mungkin ini lebih baik
Walau saat ini ku masih galau

Rasa tak menentu bercampur baur
Mengaduk-aduk benci, cinta, dan rindu
Seandainya saja tak pernah bertemu
Mungkin kau dan aku takkan terpatri

Mungkin tak perlu ada sedu sedan ini
Seperti hati diiris sembilu
Rindu yang terlarang ini
Kan ku coba tuk menguburnya dalam palung samudera hati ku

Kan ku panjatkan doa-doa
Tuk mengiringi kepergian rasa itu
Kan ku bangun prasasti abadi
Agar menjadi kenangan indah dalam hidup ku.

Jakarta
Senin, 6 Juni 2022 (20:21)

Moh. Urip Hidayat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun