Mohon tunggu...
mahesa aji
mahesa aji Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswa

tentang hukum

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hukum Mencintai Habib dan Mengikuti Ajarannya

23 Desember 2023   12:34 Diperbarui: 23 Desember 2023   12:40 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dikutip dari artikel kenapa cinta habib?

Sebelum kita membahasa tentang hukum  mencintai cucu nabi Muhammad SAW dan hukum mengikuti segala aturannya,  mari kita bahas dari segi pengertian habaib lalu pendapat para ulama tentang kata habaib kemudian  hukum mencintai nya dan hukum  mengikuti ajarannya:

Pngertian Kata Habib Dan Ashal Ushul Sejarahnya

Banyak yang berpendapat bahwa habib itu hanya keturunan arab saja, lalu banyak yang berpendapat pula bahwa habib itu hanya seorang manusia biasa yang berdakwah, padahl habib itu bukan hanya keturunan arab dan seorang pendakwah saja namun habib Secara bahasa, kata habib berasal dari kata habba-yuhibbu  yang berarti  kesayangan atau orang yang dicinta. Sedangkan secara istilah, habib adalah  nama gelar untuk yang keturunan Nabi Muhammad SAW yang benar benar  dicintai oleh Allah Swt.

Tidak semua keturunan Nabi Muhammad disebut habib. Gelar mulia ini hanya disematkan kepada mereka yang memiliki hubungan  nasab dengan  putri beliau yang bernama Fatimah Az-zahra.

Asal mulanya  kata habib terjadi  pada masa habib Umar bin Abdurrahman al-athas atau biasa kita sebut dengan  shohiburrotib alathos yang berlokasi di Hadramaut. Gelar ini juga disematkan kepada para habaib lain yang sebelumnya dipanggil syarif atau imam,  kemudian beliau beliau adalah keturunan dari Ahmad bin Isa al-Muhajir yang hijrah dari Irak ke Hadramaut, Yaman.. Ketika datang ke Indonesia, masyarakat memanggil mereka dengan sebutan sayyid atau alfaqir.

Para habib ini datang dari Yaman dan  menikah dengan perempuan yang masih garis keturunannya  kepada rasullah SAW yang ada di indonesia, dan  mereka pun disebut sebagai ahwal itu adalah kata yang berupa  jama yang artinya paman dari ibu.

Dikutip dari artikel berjudul  Dakwah Habib umar bin Abdurrahman Al-Athos  bahwa, ulama betawi di zaman dahulu berguru dan mengaji kepada para ulama besar yang kebetulan  memang keturunan Nabi  termasuk dari salah satu  ulama nya adalah  habib utsman bin yahya {mufti betawi} 

Kemudian Habib-habib diwilayah Kwitang  juga menjadi salah satu yang disebut sebagai soko guru, atau  bisa juga di sebut panutan dari sumber pertama atau sanad awal dari ajaran-ajaran agama Islam di Jakarta dan sekitarnya. Saat itu, habib bukan sekedar orang yang memiliki  keturunan Nabi Muhammad SAW, atau  memiliki darah daging yang bersanad  kepada nabi muhammmad SAW,  melainkan  seseorang  yang memiliki ilmu agama yang dalam dan luas.

Dikutip dari umma.id foto habib ali kwitang
Dikutip dari umma.id foto habib ali kwitang

Salah satu yang dari kalangan habib yang sangat dihormati dijakarta adalah Al-Habib Ali Al-habsyi (20 April 1870- Juni 1968). Beliau tinggal di bilangan Kwitang Jakarta.

Selama hidupnya, Habib Ali bin Abdurrahman al- habsyi hampir tidak pernah meninggalkan shalat berjamaah lalu beliau juga termasuk orang yang ikut mendorong Syari'at Islam  pimpinan HOS Cokroaminoato. Karena itu, beliau bersahabat dengan Haji Agus Salim, .kemudian  habib ali kwitang juga masih termasuk salah satu ulama yang berjuang dalam kemerdekaan 1945 dan habib ali kwitang juga salah satu  seorang ulama yang  menentukan  tanggal dan waktu proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.

Para habib adalah sosok  yang mendapat  kemuliaan  dari Allah Swt. Mereka adalah manusia biasa dan bisa saja berbuat  dosa. Namun, harus tetap diingat bahwa mereka merupakan  duriyyah Nabi Muhammad SAW maka dari itu kita tidak boleh mengoreksi atau mencaci maki beliau.

Apabila para habib salah, jangan sampai umat Muslim merendahkan  mereka dan dalam ceramah. Buya Yahya  secara singkatnya  beliau mengatakan:

"Jangan menyalahi kesalahan para habib dengan cara menyebut kesalahannya atau merendahkan mereka. Karena jika itu  dilakukan, kita sama saja akan merendahkan sesuatu yang memiliki sambungan dengan Nabi Muhammad SAW."

Dikutip dari artikel kenapa cinta habib?
Dikutip dari artikel kenapa cinta habib?

Hukum Mencintai Para Habib Dan Hukum Mengikuti Ajarannya

Mencintai mereka  sama saja hal nya seperti  mencintai orang-orang yang dianggap wali Allah atau orang-orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Mencintai mereka, baik dari orang-orang yang dianggap sebagai keturunan nabi maupun sebagai pewaris nabi, cara mencintai beliau beliau yaitu  dengan cara menjaga wibawa mereka supaya mereka tetap bisa memberikan  contoh yang baik kepada kita lalu dengan menjaga adab dihadapan beliau dan cara   untuk mencintainya lagi dengan  mengikuti,ajarannya kemudian  menjaga sunnah-sunnah nabi dan tidak melakukan ritual ibadah yang bertentangan dengan ajaran-ajarannya. Inillah kaidah  yang harus kita bangun. agar  kecintaan kita dan penghormatan kita kepada mereka, kemudian  mereka punya cara tersendiri agar kita diarahkan kepada mereka orang-orang yang benar-benar mencintai nabi, bukan hanya sebatas pengakuan lisan dan pengakuan dari sikap kita kepada nabi Muhammad SAW dengan cara mencontoh sunnah sunnah yang di lakukan beliau dan sikap beliau kepada para nabi dan shahabatnya bukan hanya itu yang di ajarkan habib tetapi melainkan dengan cara mencintai keturunan nya nabi Muhammad SAW. Cinta kepada nabi harus dengan bukti dan  itulah yang harus kita lakukan, karena iman dan cinta mereka kepada Allah dan  RasulNya lah yang bikin  kita jadi memperlakukan mereka dan mencintai mereka dengan sepenuh  kemuliaan.

Hukum mencintai  dan mengikuti ajarannya adalah sangat di perbolehkan karna kenapa ?, karna berkat beliau lah kita dapat mengenal Allah , para rasul , para nabi  dan berkat beliau juga kita dapat tahu bahwa bagaimana saja sikap rasullah, sunnah rasullah dan ajaran rasullah.

Maka dari itu kita di perintahkan untuk mencintai dan meneladani ajaran yang telah diajarkan olehnya dan dalam hadits juga dikatakan bahwa:

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam  bersabda:

-- -- :

Artinya: "Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang membenci sunnahku maka ia bukan termasuk dariku."

"

Barang siapa menghidupkan sunnahku, sungguh  dia telah mencintaiku. dan siapa saja yang mencintaiku, maka dia akan bersamaku di surga," [Jami At-Tirmizi: 2678].

Kesimpulannya dari artikel ini adalah cintai dan ikutilah para habib karna berkat beliau lah orang orang jadi tau tentang sosok nabi kita nabi Muhammad SAW, dan jangan sesekali kita membencinya karna membenci beliau akan membuat hidup kita jadi tidak ber arah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun