Sapen, Mojolaban, Sukoharjo – Seperti yang kita ketahui, pandemi virus COVID-19 di negara Indonesia masih belum usai secara tuntas sampai saat ini. Dimana, adanya virus COVID-19 berdampak ke segala sektor, terutama pada sektor ekonomi. Hal ini, sangat dirasakan secara signifikan oleh pelaku usaha kecil yang mengalami krisis ekonomi. Dengan begitu, perlu menjadi perhatian khusus bagi para pelaku usaha ekonomi, terlebih usaha yang bergerak dalam skala kecil.
Dengan adanya penerjunan mahasiswa dalam kegiatan KKN ini, sekaligus sebagai salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat, merupakan kesempatan bagi Uri Kusumawati Wijaya (21), mahasiswi jurusan manajemen, dari kelompok 9 KKN Tematik “MBKM Wujudkan Desa Bangkit” periode 2021, di bawah Dosen Pembimbing Lapangan, Agatha Jumiati, SH, MH, asal Universitas Slamet Riyadi Surakarta, untuk melaksanakan program yang mendukung dengan keadaan tersebut, yaitu dengan pemberdayaan potensi masyarakat melalui sosialisasi usaha kecil dan pelatihan pembuatan produk makanan (sago) di Desa Sapen, Mojolaban, Sukoharjo.
Dikarenakan masih dalam kondisi PPKM yang berlangsung di daerah setempat, maka tidak menjadi halangan untuk berbagi wawasan mengenai dunia kewirausahaan, mulai dari ide usaha yang akan dijalankan, penggunaan modal, pemasaran, dan juga pengelolaan keuangan. Sosialisasi ini diselenggarakan secara daring maupun tatap muka dengan masyarakat setempat yang terpilih untuk menjadi sasaran pengembangan bisnis rumahan yang ada di Desa Sapen, Mojolaban, Sukoharjo (16/8).
“Oke, sudah saya cek, mbak. Bagus sekali materi dan video tutornya. Singkat, padat dan cukup jelas. Lumayan, bisa nambah pengetahuan saya.” ungkap Ibu Eny (58), selaku salah satu warga pelaku usaha warung kelontong di Desa Sapen.
Di samping kegiatan sosialisasi usaha kecil, diselenggarakan pula kegiatan pelatihan kewirausahaan melalui pembuatan produk makanan. Dimana pada kegiatan tersebut, sosialisasi daring dilaksanakan dengan cara pemaparan melalui video demonstrasi kepada masyarakat setempat. Sedangkan, untuk kegiatan sosialisasi tatap muka diberikan arahan secara lisan mengenai bagaimana cara dalam mengolah produk makanan dengan bahan dasar sederhana “sago” hingga menjadi produk unggulan yang bernama “Buko Pandan”.
Dengan demikian, selain sebagai upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam menjalankan usahanya, diharapkan melalui program ini pula mampu menjadi alternatif bisnis rumahan serta dapat membantu meningkatkan produktivitas dan kreativitas masyarakat di Desa Sapen, Mojolaban, Sukoharjo dalam kondisi pandemi COVID-19 sekarang ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H