Mohon tunggu...
MILASARI SETIYADEWI
MILASARI SETIYADEWI Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

fangirl 24/7

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Strawberry Lips

24 November 2022   19:30 Diperbarui: 24 November 2022   19:34 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Grab

Tangan Amara tiba tiba ditarik oleh sosok pria tinggi berbalut kaos putih dan jaket leather hitam dipadukan dengan celana skinny jeans. Ia mengangkat kepalanya melihat sosok pria tidak sopan itu. Wajahnya seperti dipahat. Mata yang tajam seperti serigala. Sebelum pria tersebut mencuri ciuman pertamanya mereka beratatapan selang beberapa detik bibirnya mengucapkan sesuatu yang tak bisa didengar oleh Amara. Amara tidak bereaksi apapun, tidak menolak ataupun menerima. Yang ia lakukan hanya terdiam dengan mata terbuka karena terkejut. Bibir mereka masih bertaut dalam waktu yang cukup lama. Melihat tidak ada reaksi apapun dari wanita yang diciumnya, pria itu melepaskan tautan bibirnya

"Bales ciuman gue kalo lo ga mau dipecat dari sini," bisik pria itu pada Amara. Bukankah seharusnya Amara harus marah dan menolaknya. Namun entah setan dari mana yang merasuki Amara malam itu berkata jika ia harus membalas cumbuan pria di hadapannya.

Jovan, pria yang berani mencuri first kiss Amara itu menempelkan bibirnya pada Amara, lagi. Jovan fikir ia tidak akan mendapat balasan. Diluar dugaan, Amara justru membalas cumbuan Jovan. Oh shit! Kenapa mendadak hati Jovan berdebar? Ini bukan pertama kalinya ia melakukannya. Tapi ini berbeda. Rasanya manis, ia tak ingin melewatkan kesempatan itu.

Kini keduanya sama sama tenggelam dalam ciuman yang mesra. Tanpa memperdulikan wanita yang tak jauh dari mereka sedang menatap penuh amarah. Renata. Wanita yang tadi bercumbu dengan pria lebih tua darinya. Renata tidak pernah menyangka jika pacarnya-jovan- akan menemuinya di club malam ini. Disaat posisinya tengah bercumbu mesra dengan pria tua tadi, tiba tiba Jovan mengumpatinya membuat Renata mati kutu. Tanpa mendengar dan basa basi Jovan meninggalkan Renata. Ia menarik lengan salah satu pelayan yang tak asing.

Entah inisiatif dari mana Jovan tiba tiba menciumnya. Namun sebelum sebelum ia mencuri bibir manis itu ia sempat meminta maaf yang bahkan tidak terdengar oleh Amara. Jovan tak menduga jika ia akan terhipnotis dengan bibir manis Amara. Benar-benar manis dan lembut. Rasanya seperti stroberi kesukaannya. Saat Amara membalas ciumannya, Jovan semakin gila dibuatnya.

Renata, ia segera keluar dari club. Ia tak kuasa menahan amarahnya melihat pacarnya tengan mencium wanita lain. Sedangkan dua sejoli itu tetap pada posisinya. Tidak ada yang mau melepaskannya. Amara pun juga sama. Ia sama sama terhipnotisnya dengan bibir lembut Jovan.

"Seharusnya lo yang ngaca siapa yang jalang disini." Jovan datang di waktu yang tepat. Menyelamatkan Amara sebelum mantan pacarnya menjadi lebi gila. Jovan menggenggam tagan kanan Amara. Berkata jika sekali lagi ia melihat kekasihnya terluka lagi, ia tak segan-segan akan melaporkannya. Renata hanya terdiam, ia segera meninggalkan mereka tanpa mengucapkan sepatah kata. Amara? Jangan ditanya. Saat ini ia sedang mencerna perkataan pria gila disampingnya ini.

-End-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun