Di saat senja mengkhianatinya sore itu
Dia menjadi termangu dan bisu
Aku sungguh meninggalkan jejak kelu di lidahnya
Kehilanganku merampas eksistensinya yang sekarang terasa semu
Padahal dia tak berhenti merayu
Dengan segala polemik yang menyerbu
Hartanya dirampas, alamnya dibabat,
Tubuhnya menjadi cemar
Namun jeritan hatinya tampak sirna
Dihengkang oleh keegoisanku
Pandangannya mulai rabun dihadang banjir yang dahsyat
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!