Mohon tunggu...
Uray Noviandy Taslim
Uray Noviandy Taslim Mohon Tunggu... -

Simple

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dahaga Indonesia

3 April 2015   19:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:35 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kibarmu tak lagi lebar

Merahmu tak lagi segar

Putihmu kini memudar

Harapanmu kini terbakar

Maafkan kami Indonesia

Surgamu kami Tebas

Sungaimu kami berantas

Hutanmu kami tebang dengan beringas

Rakyatmu kami tindas

Dahagamu kini menular wahai Indonesia

Kerongkonganmu dibasahi bangkai tikus

Izinkan kami telentangkan kamu

Memaksamu minum air suci

Mungkin Zam Zam

Atau Hexagonal yang Terkenal

Sudahlah Indonesiaku

Kami terlalu membuatmu berdarah bahkan bernanah

Tunggu kami Indonesiaku

Jangan dulu kamu minum darahmu sendiri

Biarkan kami paksakan kepada mereka yang masih kehausan

Haus dan penuh dahaga akan keindahanmu

Dahagamu Indonesiaku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun