Mohon tunggu...
Uray Andre Baharudin S. Tr. Pi
Uray Andre Baharudin S. Tr. Pi Mohon Tunggu... Penulis - Saya seorang freelancer penulis, yaitu sebagai seorang profesional ghostwriter.

Sebagai seorang penulis hobi saya tentu saja menulis, membaca buku dan sebagai seorang ghostwriter saya paling suka kalau disuruh menulis artikel yang menangkat isu-isu sosial yang sedang menjadi pusat perhatian publik. Saya orangnya gak suka basa basi, ribet saya lebih suka langsung ke permasalahannya aja. Konten atau topik yang saya sukai yaitu mengenai sosial, hukum, politik, filsafat dan seputaran dunia literasi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Merdeka tapi Terjajah: Saat Kemerdekaan Sebatas Omong Kosong

2 Agustus 2023   16:20 Diperbarui: 2 Agustus 2023   16:29 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis: Uray Andre Baharudin S. Tr. Pi

Sudah gak terasa ya, kita telah memasuki bulan Agustus. Bulan yang identik dengan peringatan hari kemerdekaan negara kita, Kali ini, saya akan membahas sedikit tentang kondisi kita yang sering kali mengaku merdeka. Tapi sebenarnya kemerdekaan itu hanya omong kosong belaka.

Kita semua tahu bahwa setiap tahun kita merayakan kemerdekaan. Tanggal 17 Agustus telah menjadi momen bersejarah untuk mengenang perjuangan pahlawan kita yang ingin kita sandarkan kerinduan kita akan kemerdekaan yang hakiki. Sayangnya, apa yang terjadi di kehidupan sehari-hari kita masih jauh dari mimpi-mimpi indah itu.

Mari kita mulai dengan pembicaraan soal kebebasan berpendapat. Sepertinya, di negara kita ini kemerdekaan berbicara hanya menjadi bualan semata. Coba kita lihat sekilas, masih banyak orang yang ditekan atau bahkan dipenjara hanya karena ungkapan pendapat mereka. Ironisnya, kita sering melihat pihak berwenang yang malah melindungi kepentingan mereka sendiri sambil menekan kita, warga negara biasa. Kita semua merindukan kemerdekaan berpendapat yang sejati, bukan hanya omong kosong!

Jangan lupakan juga soal ketimpangan sosial dan ekonomi yang masih senantiasa menghantui kita. Di satu sisi, kita diberitahu bahwa kita hidup di negara merdeka di mana setiap warga negara memiliki kesempatan yang adil. Namun, kenyataannya masih ada kesenjangan yang begitu mencolok antara mereka yang hidup dengan kemewahan dan mereka yang berjuang meraih hidup layak. Sepertinya, impian merdeka yang adil dan setara hanya tinggal imaginasi semata.

Oh, dan jangan lupakan birokrasi yang kerap menjadi mimpi buruk kita. Meskipun hidup di negara yang dinyatakan merdeka, kita masih bertemu dengan hambatan dan prosedur yang rumit hanya untuk mendapatkan hak-hak kita yang seharusnya dipermudah. Entah itu memperoleh izin, mengurus berbagai administrasi, atau sekadar membuat perubahan kecil, kita terjebak dalam terjajahnya birokrasi yang layak dipersingkat.

Tentu saja, semua ini bukan untuk mengingkari perjuangan yang luar biasa yang telah dilakukan para pahlawan kita. Mereka berjuang demi meraih kemerdekaan yang hakiki, yang terkadang tampak semakin jauh dari tangan kita di tengah realitas yang ada. Namun, gak ada salahnya kita menyadari bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan agar merdeka itu bukan hanya sebatas omong kosong.

Jadi, kita tidak boleh hanya terlena dengan perayaan Hari Kemerdekaan setiap tahunnya. Mari kita bergerak bersama, mengkritik apa yang perlu dikritik, dan memperjuangkan perubahan yang semakin mendekatkan kita pada kemerdekaan sesungguhnya. Kita berhak mengharapkan lebih dari sekadar seremoni dan perayaan belaka. Kita berhak mendapatkan kemerdekaan dalam semua aspek kehidupan kita.

Salam merdeka yang sesungguhnya, teman-teman! Semoga apa yang saya tuliskan pada artikel saya kali ini bisa menginspirasi untuk membuat perubahan yang lebih baik. Hidup merdeka, merdeka yang hakiki!!!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun