Mohon tunggu...
Uray Andre Baharudin S. Tr. Pi
Uray Andre Baharudin S. Tr. Pi Mohon Tunggu... Penulis - Saya seorang freelancer penulis, yaitu sebagai seorang profesional ghostwriter.

Sebagai seorang penulis hobi saya tentu saja menulis, membaca buku dan sebagai seorang ghostwriter saya paling suka kalau disuruh menulis artikel yang menangkat isu-isu sosial yang sedang menjadi pusat perhatian publik. Saya orangnya gak suka basa basi, ribet saya lebih suka langsung ke permasalahannya aja. Konten atau topik yang saya sukai yaitu mengenai sosial, hukum, politik, filsafat dan seputaran dunia literasi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ketika Mahasiswa Sudah Terlibat Politik Praktis

30 April 2023   10:57 Diperbarui: 30 April 2023   12:48 1760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ketika saya masih menjadi mahasiswa.

Oleh: Uray Andre Baharudin S. Tr. Pi

Berbicara mengenai "mahasiswa" mahasiswa merupakan sekolompok pemuda yang memiliki "idealisme" dalam dirinya. Mahasiswa adalah kelompok yang sangat penting dalam pembangunan bangsa. Mereka merupakan generasi muda yang bersemangat untuk mencari ilmu, mengembangkan kemampuan, serta berkontribusi bagi masyarakat.

Namun, apa jadinya jika mahasiswa sudah terlibat dalam politik praktis?

Kehidupan politik di Indonesia memang sangat menarik untuk diikuti. Terlebih saat ini, banyak mahasiswa yang tertarik untuk terlibat langsung di dalamnya. Terlebih saya alumni mahasiswa paham betul jika mahasiswa sudah terlibat secara langsung dalam politik praktis. Maka hal tersebut menyebabkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap mahasiswa lagi, apalagi mahasiswa merupakan penyambung lidah rakyat. Masyarakat tidak akan punya lagi orang-orang yang memperjuangkan aspirasi mereka jika mahasiswa sudah terlibat dalam politik praktis dan telah dikotak-kotakkan oleh kepentingan politik.

Mahasiswa yang terlibat dalam politik praktis, sangat rawan sekali ditunggangi oleh kepentingan-kepentingan politik yang bisa memecah belah mahasiswa itu sendiri. Nah, ini tentu saja bisa berdampak pada mahasiswa, mahasiswa sudah terpecah belah ini tentu saja menguntungkan bagi kelompok-kelompok tertentu.

Mahasiswa yang terlibat di dalam politik praktis juga seringkali menimbulkan konflik di lingkungan kampus. Pasalnya, politik praktis secara langsung maupun tidak langsung dapat menimbulkan gejolak di lingkungan kampus. Hal ini, bisa berdampak buruk pada suasana belajar dan kondisi kampus secara umum. Terlebih lagi, jika terdapat gesekan antar organisasi hal ini tentu akan memperkeruh suasana di kampus.

Selain itu, mahasiswa yang terlibat aktif di dalam politik praktis juga berisiko mengalami pengaruh negatif dari pihak-pihak yang mendorong mereka untuk berpolitik. Seperti politik uang, dan kegiatan yang bertentangan dengan moral. Hal-hal seperti ini jelas dapat merusak integritas dan kepercayaan pada institusi perguruan tinggi yang harus dijaga ketat.

Mahasiswa juga harus mempertimbangkan bahwa perguruan tinggi bukanlah arena atau panggung politik, melainkan sebuah institusi akademis. Oleh karena itu, keterlibatan mahasiswa di dalam politik praktis dapat mengganggu kepercayaan masyarakat pada institusi perguruan tinggi. Ditambah lagi, mahasiswa memiliki kerja sama yang baik dengan civitas akademik.

Namun, bukan berarti mahasiswa dilarang terlibat di dalam politik. Ada caranya agar mahasiswa dapat terlibat di dalam politik tanpa mengganggu tugas utama mereka sebagai mahasiswa. Seperti dengan mengikuti organisasi-organisasi yang mengatasnamakan kepemudaan. Dengan begitu soft skill sebagai mahasiswa akan terasah.

Sebagai mahasiswa, terlibat di dalam politik praktis juga akan berdampak pada masa depan karir kita. Terlebih lagi, jika kita terlibat dalam kegiatan politik yang buruk, karir kita di masa depan dapat terganggu. Maka dari itu, kita perlu mempertimbangkan matang-matang sebelum terlibat di dalam politik praktis.

Sebagai seorang mahasiswa, tentunya sudah mempunyai tugas mencari ilmu di bangku perkuliahan serta belajar untuk meningkatkan kualitas diri. Namun, seringkali mahasiswa yang terlibat di dalam politik praktis justru membebani diri mereka dengan tugas-tugas yang jauh dari tugas utama sebagai mahasiswa. Padahal, menjadi mahasiswa juga harus fokus pada pembelajaran akademis yang harus ditekuni dengan maksimal.

Kesimpulan dari akhir artikel saya kali ini adalah, mahasiswa yang terlibat di dalam politik praktis harus mempertimbangkan dampak negatif yang dapat timbul baik bagi diri sendiri maupun bagi institusi perguruan tinggi karena mahasiswa merupakan penyambung lidah rakyat. Mahasiswa sebaiknya tetap fokus pada tugas utama mereka sebagai mahasiswa untuk mencapai taraf pendidikan yang lebih tinggi dan mempersiapkan diri untuk karir yang cemerlang di masa depan. Namun, jika kita memutuskan untuk terlibat di dalam politik, lakukanlah dengan bijak dan jangan untuk melakukan tindakan-tindakan yang merugikan.

Salam alumni mahasiswa, hidup rakyat, hidup rakyat, hidup rakyat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun