Mohon tunggu...
Faby Uran
Faby Uran Mohon Tunggu... Petani -

aku anak Petani, rindu kembali menjadi Petani, membangun kampung halaman.\r\nDengan menulis, kubingkai potret kehidupan berpanorama sudut waktu antara garis pantai dan bukit ladang, kudendangkan sekuat deburan ombak, mewartakan kearifan Lokal yang harus dilindungi, kuletakan jiwaku di belantara pencaharian ini untuk generasi selanjutnya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cinta Anak Desa Vs Anak Kota

31 Januari 2014   19:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:17 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sahabatku, aku tidak tahu cara mencintai dengan gaya orang-orang kota aku hanya anak petani dan itulah kebangaanku tak ada yang bisa mengambil dariku hadirmu kemarin di pondokku mencoba menemani aku berbagi kisah (mungkin) hanyalah sebuah mimpi karna sesungguhnya hadirmu hanyalah pelarian saat surat dari seberang tiba engkau pun berpaling pesanmu jelas terbaca dan aku menatap dalam kepedihan di sini aku menyebut namamu masih menatap potret di tepi pantai entah sudah berapa kali aku menatap senyum itu semakin menjauh perlahan menjadi milik orang lain Mungkinkah pondkk tuaku layak buatmu sang senja pun diam membisu hanya gerimis menepih sunyi ini [caption id="attachment_319483" align="aligncenter" width="755" caption="Kesederhanaan podok adalah lambang kebijksanaan hidup dan orang yang bijaksana adalah seorang Filsuf. Menjadi Petani adalah memaknai Filsafat kehidupan"][/caption] Sumber Foto : Uran Oncu ................................. Uran Oncu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun