Mohon tunggu...
Faby Uran
Faby Uran Mohon Tunggu... Petani -

aku anak Petani, rindu kembali menjadi Petani, membangun kampung halaman.\r\nDengan menulis, kubingkai potret kehidupan berpanorama sudut waktu antara garis pantai dan bukit ladang, kudendangkan sekuat deburan ombak, mewartakan kearifan Lokal yang harus dilindungi, kuletakan jiwaku di belantara pencaharian ini untuk generasi selanjutnya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tarian Kesunyian Desa: Sebuah Sosiologi Kompleksitas

15 Oktober 2013   13:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:30 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kembali genggam pacul

kembali renda benang

Bangun desa dalam tarian kesunyian

bergerak dalam senyap saat embun masih enggan tinggalkan mimpi

berderak tapak jejak buat mentari pagi

Ia petani dendakan "koda"

bait-bait dari sebuah kisah

mereka lantunkan rindu untuk pertiwi

mereka rindu negeri ini berpihak pada mereka

saat anak tanah berkianat pada empunya mamon

harga diri terusik, petani tergerus

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun