Tidak Terasa Umur Terus Bertambah, Namun Amal Shalih Belum Bertambah. Hari berganti hari, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun.  Tidak terasa umur terus bertambah, namun amal shalih belum bertambah. Tidak sadarkah kita bahwa kita semakin dekat dengan kematian...???
Apakah kita sudah siap untuk mempertanggung jawabkan segala perbuatan kita...?
Bergegaslah untuk bertaubat kepada Allah, selagi pintu taubat-Nya masih terbuka lebar, sebelum nyawa sampai di kerongkongan, jangan sampai tertipu dengan dunia yang fana ini...!
Dunia ini hanya bersifat fana dan sementara, sedangkan tujuan hidup kita sebenarnya adalah akhirat kelak.Â
Dunia ini hanyalah sebuah tempat persinggahan untuk kita, tempat mengumpulkan bekal menuju akhirat dan tempat mempersiapkan kehidupan akhirat yang merupakan kehidupan sebenarnya.
Disebutkan dalam kitab Nashaihul 'Ibad yang merupakan penjelasan (syarh) daripada kitab Al-Munabbihaat 'Alal Isti'daad Li Yaumil Ma'aad karangan Ibnu Hajar Al-Asqalani yang berisi Nasihat nan bijaksana, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda kepada salah seorang sahabat yaitu Abu Dzar Al-Ghifari Rahimahullah: "Wahai Abu Dzar, Perbaharuilah perahumu, karena lautan itu sangat dalam, Carilah perbekalan yang lengkap, karena perjalanan itu sangat jauh, Kurangilah beban, karena rintangan itu amatlah sulit untuk diatasi dan Ikhlaslah dalam beramal, karena yang menilai baik dan buruk adalah Dzat Yang Maha Melihat".
Maksud daripada 4 nasihat Rasulullah tersebut adalah sebagai berikut:
Perbaharuilah perahumu, Maksudnya Perbaikilah niatmu dalam setiap beramal agar engkau memperoleh pahala dan selamat dari siksa Allah.
Kurangilah beban, Maksudnya janganlah banyak-banyak engkau mengambil keduniaan.
Diserupakannya akhirat dengan lautan yang dalam, perjalanan yang jauh, dan rintangan yang amat sulit untuk diatasi, karena banyaknya kesulitan dan rintangan yang mesti dilewati untuk bisa sampai kepada kebahagiaan akhirat.
Abu Sulaiman Ad-Darani berkata: "Beruntunglah orang yang dalam hidupnya benar-benar hanya mengharap ridha Allah."
Ucapan Ad-Darani ini mengacu pada sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang ditujukan kepada Mu'adz Radhiyallahu 'anhu, yang artinya:Â
"Ikhlaskan niat, niscaya engkau akan menerima balasan amalmu meskipun amalmu itu sedikit".
Selanjutnya lebih jauh mengenai makna yang tersirat dari nasihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tersebut kepada Abu Dzar, dapat kita ambil hikmah yang terkandung di dalamnya, bahwa yang sebenarnya menjadi tempat persinggahan adalah akhirat kelak, sedangkan dunia ini hanyalah sementara.
Dunia hanya sebagai ladang untuk mempersiapkan bekal sebaik-baiknya untuk kehidupan di akhirat kelak.Â
Persiapan menuju ke akhirat diibaratkan seperti menempuh perjalanan mengarungi lautan yang luas, sehingga hendaknya kita benar-benar telah memiliki persiapan yang baik dan matang.
Kita juga hendaknya mengurangi beban, yakni beban pertanggungjawaban duniawi, yaitu janganlah kita terlalu berlebih-lebihan atau terlalu melekatkan hati kita dalam mengambil urusan duniawi, sehingga di akhirat kelak kita tidak dibebankan dengan pertanggungjawaban tentang dunia yang terlalu banyak.
Semoga ALLAH senantiasa membimbing kita dengan hidayah dan taufiq-Nya. Aamiiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H