Dalam hubungan antarindividu, menolong sesama dapat mempererat tali persaudaraan. Ketika kita menunjukkan kepedulian, orang lain akan merasa dihargai dan diperhatikan. Ini menciptakan iklim saling percaya yang menjadi fondasi bagi hubungan harmonis. Sebaliknya, sikap acuh tak acuh dapat merusak ikatan sosial dan menumbuhkan rasa egoisme dalam masyarakat.
Kebaikan yang kita lakukan, sekecil apa pun, tidak akan pernah sia-sia. Bahkan, ada konsep dalam Islam bahwa kebaikan yang kita lakukan kepada makhluk lain, termasuk hewan dan lingkungan, juga akan mendapat balasan dari Allah. Sebuah hadis menyebutkan bahwa seorang pelacur diampuni dosanya karena memberi minum seekor anjing yang kehausan (HR. Bukhari dan Muslim).
Akhirnya, prinsip yang menolong akan tertolong adalah bagian integral dari ajaran Islam yang mencerminkan keindahan dan kesempurnaan agama ini. Dengan menolong sesama, kita tidak hanya membantu mereka keluar dari kesulitan, tetapi juga menguatkan hubungan kita dengan Allah. Kebaikan yang kita tanam hari ini akan kembali kepada kita, baik di dunia maupun di akhirat, dalam bentuk yang tak terduga.
Oleh karena itu, mari jadikan hidup ini lebih bermakna dengan menolong sesama, karena di dalamnya terdapat keberkahan yang tiada tara. Semoga Allah menjadikan kita sebagai hamba-Nya yang senantiasa ringan tangan dalam memberikan bantuan dan ikhlas dalam melakukannya. Amin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H