Mohon tunggu...
Mochamad Arsad Ibrahim
Mochamad Arsad Ibrahim Mohon Tunggu... Guru - Guru

UPTD SDN 1 Sukajadi Pondoksalam_MDTA Baiturrohman Pasawahan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Harapan dan Penyesalan, Pelajaran dari Kuburan

6 November 2024   15:19 Diperbarui: 6 November 2024   15:35 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kuburan adalah tempat yang sangat menyeramkan, bukan karena di dalamnya terkubur jasad-jasad yang telah mati; sebab pada hakikatnya, mayat hanyalah layaknya benda mati, siapa juga yang akan merasa seram terhadap sepotong kayu atau sebongkah batu yang terkubur di dalam tanah?

Sesungguhnya, hal menyeramkan itu datang karena di sanalah terkubur segala harapan; betapa banyak orang yang mengharapkan sesuatu, namun meninggal sebelum mencapai apa yang diinginkannya. Pernikahan, anak, harta, rumah, tanah, ilmu, karya-karya tulis, mendirikan sekolah, dan lain sebagainya.

Dan yang paling menyesal adalah mereka yang berharap bisa menaati Allah, namun meninggal sebelum bisa melakukannya. Renungkanlah bahwa orang yang selamat pada hari kiamat pun akan menyesali apa yang luput dari dunia mereka. 

Rasulullah bersabda: "Orang-orang penghuni surga tidak akan menyesali apa pun kecuali satu jam yang mereka lalui tanpa mereka mengingat Allah di dalamnya."

Itu baru keadaan mereka yang selamat; lantas bagaimana halnya dengan mereka yang jatuh ke dalam neraka?

Allah berfirman: "Itulah hari ketika orang-orang merasa rugi." (QS. At-Taghabun: 9)

Rugi adalah ketika engkau menjual sesuatu yang berharga dengan harga yang murah. Setiap orang, kecuali para nabi, akan menyesali apa yang terlewat dari dunia mereka berupa amal saleh dan ketaatan kepada sang maha benar pada hari kiamat kelak.

Maka, gunakanlah umurmu sebaik-baiknya untuk beribadah kepada-Nya, meskipun hanya dengan merenungkan nikmat-nikmat-Nya. Betapa Dia adalah Zat yang Pemurah dan Dermawan. Lihatlah betapa banyak yang Dia berikan setiap hari kepada hamba-hamba-Nya? Lihat pula berapa banyak yang telah Dia berikan sejak makhluk pertama diciptakan?

Jangan habiskan usiamu dengan sia-sia dalam kebencian terhadap seseorang, memusuhi seseorang, iri terhadap seseorang, atau menyesali masa lalu yang tiada guna. Sebaliknya, jadilah seperti orang yang polos, yang terlihat tidak mempedulikan hal-hal semacam itu. Sebab, mayoritas penghuni surga adalah orang-orang yang polos, yakni mereka yang tidak terikat pada hal-hal yang fana dan berlomba-lomba meraih hal yang kekal.

Sumber: Syaikh Mustofa Abdunnabi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun