Mohon tunggu...
Mochamad Arsad Ibrahim
Mochamad Arsad Ibrahim Mohon Tunggu... Guru - Guru

UPTD SDN 1 Sukajadi Pondoksalam_MDTA Baiturrohman Pasawahan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keteladanan Rasulullah terhadap anak-anak

19 Oktober 2024   16:30 Diperbarui: 19 Oktober 2024   16:55 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berlaku Lembut Terhadap Anak-anak

Rasulullah seringkali diminta oleh para sahabat untuk memberi nama atau mendo'akan anak-anak mereka. Biasanya Beliau tidak langsung memberi nama atau mendo'akan, namun menyempatkan diri untuk sekedar menggendong atau memangku mereka.
Dan terkadang bayi tersebut kencing ketika dipangku Rasulullah. Ketika para sahabat hendak mengambil bayinya, Nabi Muhammad segera mencegahnya. Beliau biarkan bayi tersebut kencing di pangkuannya seraya mengatakan, "Jangan diputus anak yang sedang kencing, biarkan dia sampai selesai".
Setelah selesai memberi nama atau mendo'akan, dan para tamu telah pergi, Rasulullah lalu mencuci sendiri pakaiannya yang terkena kencing.
Rasulullah bersabda: "Janganlah kamu memukul anak-anak kamu disebabkan mereka menangis dalam masa setahun. Karena dalam empat bulan pertama kelahirannya ia bersyahadat Laa ilaaha illallah. Pada empat bulan kedua ia bershalawat kepada Nabi Muhammad Dan keempat bulan berikutnya ia mendo'akan kedua ayah bundanya".
Beliau Rasulullah menjelaskan tangisan anak di waktu kecil pada bulan pertama adalah tanda ia bertauhid kepada Tuhannya dan empat bulan kedua ia membacakan shalawatan kepada Nabinya dan empat bulan seterusnya ia beristigfar memohon ampunan atas kedua orang tuanya.
Beliau juga bersabda: "Siapa yang memiliki anak, hendaklah ia bermain bersamanya dan menjadi sepertinya. Siapa yang menggembirakan hati anaknya, maka ia bagaikan memerdekakan hamba sahaya. Siapa yang bergurau (bercanda) untuk menyenangkan hati anaknya, maka ia bagaikan menangis karena takut kepada Allah 'Azza Wa Jalla" (HR Abu Daud dan Turmudzi)
Beliau juga bersabda: "Anak-anak sebelum sampai ia baligh, maka apa-apa yang diperbuatnya daripada kebaikan maka dituliskan untuknya dan kedua ibu bapaknya. Dan apa yang diperbuatnya daripada kejahatan maka tiadalah ditulis untuknya dan tidak pula ditulis untuk kedua ibu bapaknya. Apabila ia telah baligh maka berlakulah yang ditulis itu atasnya segala amal baik atau buruknya."
Disunnahkan pula untuk sering mencium anak. Sabda Nabi Muhammad: "Ciumlah anak cucumu karena imbalan dari setiap ciuman adalah surga." (HR Bukhari).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun