Mohon tunggu...
Mochamad Arsad Ibrahim
Mochamad Arsad Ibrahim Mohon Tunggu... Guru - Guru
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

UPTD SDN 1 Sukajadi Pondoksalam_MDTA Baiturrohman Pasawahan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sombong yang Terselubung

7 Oktober 2024   17:07 Diperbarui: 7 Oktober 2024   17:13 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

~ Lebih semangat berjuang dan beribadah

~ Lebih banyak kontribusinya untuk umat.

~ Lebih besar dari orang lain berdasarkan apa yang sudah dicapai, seraya meremehkan orang lain dengan menganggapnya orang kecil.

~ Lebih tulus dibandingkan dengan orang lain. Yang menarik, semakin Tinggi tingkat KESOMBONGAN kita, semakin sulit pula kita mendeteksinya.

Sombong karena MATERI mudah terlihat. Namun, Sombong karena PENGETAHUAN, apalagi SOMBONG karena KEBAIKAN, SULIT DILIHAT. Karena, Seringkali hanya berbentuk benih-benih halus di dalam batin kita.

Mari cobalah setiap hari kita melakukan INTROSPEKSI DIRI. Kadang kita butuh orang lain untuk membantu mengintrospeksi diri. Kita juga butuh kritikan dan masukan dari orang lain. 

Mari kita sadari bahwa setiap hal yang baik, yang bisa kita lakukan itu semua adalah karena izin dan pertolonganNya saja. Maka hendaklah kita banyak bersyukur kepada-Nya. Semua itu tidak lain adalah ANUGERAH_NYA.

 KESOMBONGAN hanya akan membawa kita pada KEHINAAN DIRI dan KEJATUHAN yang mendalam. Tetaplah BERSABAR dan RENDAH HATI. Ketika lahir, dua tangan kita kosong, ketika meninggal kedua tangan kita juga kosong.

Waktu datang kita tidak membawa apa-apa, waktu pergi kita juga tidak membawa apapun. Jangan sombong karena kaya dan berkedudukan, jangan minder karena miskin dan rendah, bukankah kita semua hanyalah tamu di dunia ini, pada waktunya kita pulang ke akherat, dan semua milik kita hanyalah titipan dari ALLAH Azza Wa Jalla yang sewaktu-waktu diambilNya.

TETAPLAH RENDAH HATI seberapapun tinggi kedudukan kita. TETAPLAH PERCAYA DIRI seberapapun kekurangan kita. HANYA SATU KEPUNYAAN KITA yang bukan pinjaman, yang akan kita bawa kemana pun kita pergi, yaitu IMAN + AMAL Tidak akan menjadi orang besar jika dalam hati selalu menganggap kecil orang lain. Kita sama-sama saling belajar merendahkan hati, tetapi tidak merendahkan diri.

SEMOGA BERMANFAAT

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun