Desain Eksterior:
Garis Bersih dan Bentuk Sederhana: Rangkullah estetika minimalis dengan memilih garis bersih dan bentuk geometris sederhana dalam desain eksterior. Hindari ornamen atau kekacauan yang berlebihan.
Palet Warna Netral: Pilih palet warna netral untuk eksterior, seperti putih, abu-abu, atau krem. Warna-warna ini menciptakan kesan lapang dan tenang, selaras dengan pendekatan minimalis.
Bahan Alami:Â
Gabungkan bahan alami seperti kayu, batu, atau bata ke dalam desain eksterior. Bahan-bahan ini menambah kehangatan dan tekstur sekaligus melengkapi gaya minimalis.
Lansekap Strategis:Â
Jagalah lanskap tetap sederhana dan elegan. Fokus pada beberapa tanaman, pohon, atau semak yang ditempatkan dengan baik untuk meningkatkan daya tarik tepi jalan tanpa membebani estetika minimalis.
Desain interior:
Denah Lantai Terbuka: Manfaatkan denah lantai terbuka untuk menciptakan kesan lapang dan lapang. Minimalkan penggunaan dinding dan partisi untuk memaksimalkan aliran cahaya alami dan koneksi visual antar area berbeda di rumah.
Palet Warna Netral:
Perluas palet warna netral dari eksterior hingga interior. Gunakan warna putih, abu-abu, krem, atau warna netral lainnya untuk menciptakan suasana yang kohesif dan menenangkan.
Furnitur Minimalis:Â
Pilihlah furnitur minimalis yang fungsional, bergaya, dan tidak mengacaukan ruangan. Pilih furnitur dengan garis bersih, bentuk sederhana, dan fokus pada kualitas daripada kuantitas.
Pencahayaan Strategis:
Manfaatkan cahaya alami bila memungkinkan. Lengkapi cahaya alami dengan pencahayaan buatan yang ditempatkan dengan baik, seperti lampu tersembunyi, lampu gantung, dan pencahayaan tugas, untuk menciptakan suasana yang hangat dan mengundang.
Penataan dan Pengorganisasian:Â
Gunakan konsep "lebih sedikit lebih baik" dengan merapikan dan mempertahankan tingkat pengorganisasian yang tinggi di seluruh rumah. Simpan barang-barang yang tidak digunakan, dan temukan tempat penyimpanan khusus untuk segala sesuatu agar ruangan tetap bersih dan rapi.
Titik Fokus:
Ciptakan titik fokus di setiap ruangan dengan karya seni yang dipilih dengan cermat, perapian, atau fitur arsitektur unik. Titik fokus ini harus menambah daya tarik visual tanpa mengganggu estetika minimalis.
Elemen Alami:
Gabungkan elemen alami seperti kayu, batu, atau tanaman ke dalam desain interior. Elemen-elemen ini menambah kehangatan dan tekstur sekaligus melengkapi gaya minimalis.
Ingat, minimalisme bukanlah tentang ketegaran atau kekurangan; ini tentang menciptakan ruang yang fungsional dan estetis, di mana setiap elemen memiliki tujuan dan berkontribusi pada keharmonisan rumah secara keseluruhan.