PONPES DAN PRESIDEN
Kekuatan kepemimpinan di Indonesia diletakkan atas tiga dasar yang kokoh sejak dahulu kala, dan ini diwariskan oleh para pendahulu kita turun temurun. Tiga dasar yang kokoh tersebut adalah NASIONALIS, RELIGIUS, dan MILITER. Kita mungkin sering melihat bahwa yang sering tampil di depan layar adalah tokoh-tokoh yang berasal dari kalangan nasionalis dan militer, padahal kalau kita mau jujur, legitimasi tokoh-tokoh yang hendak menjadi capres adalah restu dari para kyai.
Ternyata masih ada kekuatan yang luarbiasa sepanjang pantura Jawa Tengah sampai ke Jombang. Para kyai yang mengasuh pondok pesantren memiliki otoritas yang begitu kuat untuk menentukan siapa Presiden yang akan memimpin Indonesia. Restu dari para kyai dapat diartikan adalah restu dari Tuhan.
Kyai dengan ponpesnya adalah guru yang tidak hanya mengajarkan keterampilan hidup saja, ponpes mengajarkan pada anak didiknya untuk lebih mengutamakan hal-hal yang bersifat rohaniah, karena mereka percaya bahwa dibalik semuanya ada “Invisible Hand” yang mampu mengatur semuanya, mengangkat ataupun menurunkan Presiden, memilih ataupun menolak Presiden. Oleh karena itu legitimasi para kyai untuk memilih seseorang menjadi Presiden adalah hal yang nyata dan memiliki pengaruh yang sangat kuat.
Para kyai sepanjang Pantura Jawa sampai Jombang adalah “King Maker” yang sesungguhnya. Mereka tahu siapa orang yang sanggup memimpin bangsa ini kedepan, ucapan mereka bak petir yang menggelegar, pertimbangan mereka adil dan sejujur-jujurnya. Jadi kekuatan para kyai untuk menentukan siapa Presiden yang akan memimpin Indonesia adalah legitimasi yang sesungguhnya.
Kalau teman-teman pernah browsing di internet, salah satu ponpes yang mengangkat raja-raja Jawa dalam sejarah adalah padepokan/ponpes GIRI KEDATON di Gresik. Dalam sejarah para ulama di Jawa adalah orang-orang yang memiliki otoritas untuk melantik atau mengangkat seorang Raja.
Jadi akhirnya kita bisa belajar dari mutiara-mutiara bangsa ini yang terpendam, kita bisa menggalinya kembali sebagai referensi masa kini. Kekuatan para ulama atau kyai di Jawa ternyata masih relevan saat ini, bahkan untuk masa-masa yang akan datang. Kekuatan untuk memilih dan menentukan siapa yang mampu menjadi Presiden Indonesia.
SELAMAT HARI KARTINI UNTUK PEREMPUAN INDONESIA! (Dibalik laki-laki yang hebat selalu ada perempuan yang kuat-Mario)
Gambar diambil dari http://suaratuhan.blogspot.com/2013/05/karomah-idu-geni-bung-karno.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H