Keesokan harinya, kami mulai menjalankan sistem baru. Setiap ada tugas, Putin dan Apip membantuku mencatatnya di buku catatan. Fajri bahkan membuat grup WhatsApp kecil untuk mengingatkan kami tentang PR dan jadwal pelajaran.
Hari-hariku mulai terasa lebih teratur. Ketika Bu Nana memberikan tugas baru, aku langsung mencatatnya di buku yang Fajri berikan. "Bagus, Luthfi! Jangan lupa kerjakan nanti malam," kata Apip sambil tersenyum.
Seminggu berlalu, dan aku berhasil mengumpulkan semua tugas tepat waktu. Bu Nana tersenyum puas saat melihat tugasku. "Lihat? Kalau kamu berusaha, hasilnya pasti baik," ucapnya sambil mengangguk.
Namun, ujian sebenarnya datang saat Bu Nana mengumumkan akan ada ulangan mendadak. "Anak-anak, keluarkan kertas. Kita akan mengadakan ulangan harian," katanya tanpa memberi waktu persiapan.
Wajahku langsung pucat, begitu juga dengan Apip dan Putin. "Tenang, kita pasti bisa," bisik Fajri, mencoba menenangkan. Aku mencoba mengingat pelajaran yang telah kami pelajari bersama-sama.
Ketika soal dibagikan, aku merasa gugup namun berusaha tetap fokus. "Jangan panik, Pi. Kerjakan pelan-pelan," bisik Putin dari sebelahku. Apip mengangguk, memberikan isyarat bahwa aku harus tetap tenang.
Meski tidak semua soal bisa aku jawab, aku berusaha semampuku. Saat waktu habis, kami mengumpulkan kertas dengan perasaan was-was. Aku hanya bisa berdoa semoga usahaku membuahkan hasil.
Beberapa hari kemudian, hasil ulangan diumumkan. Nilai kami cukup memuaskan, bahkan aku mendapat nilai di atas rata-rata. "Lihat, Luthfi! Usaha kita nggak sia-sia," seru Apip dengan senyum lebar.
Bu Nana pun memujiku di depan kelas. "Luthfi, saya bangga kamu mulai berubah. Pertahankan, ya," katanya dengan tulus. Aku tersenyum lebar, merasa semua kerja keras ini tidak sia-sia.
Sejak saat itu, aku semakin bersemangat untuk melawan sifat pelupa. Putin, Fajri, dan Apip terus mendukungku dalam proses ini. Aku tahu, dengan usaha dan bantuan teman-teman, aku bisa menjadi lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H