Pada awalnya aku berpikir lokasinya berada di rumah pertemuan keluarga. Aku menyadari bahwa kejadian tersebut terjadi di rumah sakit  adalah saat seseorang berkata " Operasi berhasil, pasien ada di ruang pemulihan" Hal ini merujuk kepada ruang tunggu rumah sakit tempat kakek tokoh di operasi. pada paragraf 9  Pada saat tokoh berkata "Mereka sama terikat darah denganku?" Aku berpikir sang tokoh merasa jengkel terhadap keluargamya yang lain, yang selalu mengejek dan menggunjingkan dirinya bahkan disaat ia berada disana. Bahkan diselingi oleh tawa yang membuat tokoh merasa jengkel dan terganggu
  Yang dimaksud Bahar "Kamu tidak mau bergabung dan itu menggangu* yang dimasukkan Bahar ialah, sang tokoh aku terlalu fokus membaca buku dan tidak ingin bermain dengan sepupunya yang lain. Mungkin hari mereka berbeda dan tidak cocok dengan satu sama lain.
  Sang tokoh merasa legaa dan bahagia. Kenapa lega dan bahagia pada saat itu? Seseorang yang mengatakan berita yang sangat baik kepada keluarga sang tokoh. Kabarnya kakek sang tokoh berhasil menjalani operasi dan dalam keadaan sehat dan aman,itu membuat tokoh menjadi gembira dan lega setelah mendengar berita tersebut.
  Menurutku judul yang suda ada tersebut kurang cocok dengan hal yang terjadi di dalam cerita. Judul lebih cocok sepertinya " Suasana Tegang di Rumah Sakit" karena lebih menggambarkan kondisi yang sedang terjadi kepada sang tokoh.
Gundah artinya risau atau khawatir,kenapa aku berpikir jawabannya ini? Saat di paragraf ke 2 berdasarkan pernyataan sang tokoh utama yang berkata "Wajah - wajah gundah dan lelah membuatku tambah lemas" yang digambarkan sang tokoh ialah situasi yang di sekitarnya merasa khawatir terhadap sang kakek di ruang operasi
  Menggunjingkan berarti membicarakan seseorang di belakangnya. Tanpa ia sadari ataupun disadari. Hal ini juga tergambar di paragraf 4 dimana sang tokoh ditertawakan dan seperti dihina oleh sepupunya yang lain dan hal ini membuat sang tokoh marah dan terganggu.
  Deru adalah suara keras yang bergemuruh dan berkelanjutan, biasanya berasal dari sumber yang memiliki kekuatan besar, seperti angin kencang, mesin, atau ombak yang menghantam pantai. Suara deru ini sering kali menimbulkan suasana dramatis dan mampu membuat orang yang mendengarnya merasa takjub atau bahkan terintimidasi. Dalam penggunaan sehari-hari, deru juga dapat merujuk pada suara bising yang tak terputus. Kata ini sering digunakan untuk menggambarkan kekuatan alam atau bunyi dari benda besar yang bergerak cepat.
  Berdengung adalah suara berfrekuensi rendah yang terdengar terus-menerus dan sering kali bergema di sekitar. Biasanya, bunyi berdengung ini dihasilkan oleh serangga seperti lebah atau dari alat elektronik yang menghasilkan getaran halus namun stabil. Suara berdengung memberikan kesan resonansi dan dapat menciptakan suasana yang tenang atau bahkan mengganggu, tergantung pada konteksnya. Kata berdengung sering digunakan untuk menggambarkan bunyi yang muncul berulang dan berkesinambungan dalam intensitas yang sama.
Sudut pandang cerita adalah cara pengarang menempatkan dirinya dalam cerita, baik sebagai tokoh utama, tokoh sampingan, atau sebagai pengamat yang melihat kejadian dari luar.
2. Tulis 3 jenis sudut pandang cerita.
Sudut pandang orang pertama (tokoh "aku").
Sudut pandang orang ketiga (tokoh "dia" atau "mereka").
Sudut pandang campuran (gabungan antara sudut pandang orang pertama dan orang ketiga).
Sudut pandang orang pertama adalah sudut pandang di mana narator atau pencerita menjadi salah satu tokoh dalam cerita dan menggunakan kata ganti orang pertama seperti "aku" atau "saya".
Kata ganti yang digunakan dalam sudut pandang orang pertama adalah "aku", "saya", "kami", dan "kita".
"Aku tahu, kalau aku membiarkan amarah ini, aku takkan bisa menghentikannya. Kami berseru nyaring, tetapi suasana yang hening membuat gema suara kami terdengar semakin keras."
"Dia tahu, jika dia membiarkan amarah itu, dia takkan bisa menghentikannya. Mereka berseru nyaring, tetapi suasana yang hening membuat gema suara mereka terdengar semakin keras".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H